Photo Keluarga Aris-Dani |
Alhamdulillah saat ini kita sudah berada di bulan Sya'ban, itu artinya sebentar lagi kita akan memasuki bulan yang mulia, bulan penuh keberkahan yaitu bulan suci Ramadhan. Bulan ini adalah bulan khusus yang Allah sediakan kepada hambanya sebagai madrasah untuk mencapai derajat tertinggi di hadapan-Nya yaitu ketaqwaan. Sudah selayaknya kita semua menyambutnya dengan penuh suka cita dan bahagia akan datangnya bulan suci ramadhan ini. Namun tidak semua umat muslim memiliki perasaan yang sama dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Setidaknya terdapat dua sikap orang dalam menyambut dan menghadapi bulan penuh keberkahan, rahmat dan maghfirah yaitu bulan Ramadhan.
Pertama adalah mereka yang bergembira dan penuh antusias serta suka cita dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Karena baginya, bulan Ramadhan adalah kesempatan besar yang Allah anugerahkan kepada siapa saja yang dikehendaki untuk menambah bekal spiritual dan bertaubat dari semua dosa dan kesalahan. Ramadhan baginya adalah bulan bonus di mana Allah melipatgandakan pahala amal kebaikan. Maka segala sesuatunya dipersiapkan untuk menyambut dan mengisinya. Baik mental, ilmu, fisik, harta, dan spiritual. Bahagia, karena di bulan ini terdapat janji dijauhkannya seseorang dari api neraka.
Sedangkan
yang kedua adalah mereka yang dalam menyambutnya dengan sikap yang dingin. Tidak ada suka-cita
dan bahagia sedikitpun. Bahkan lebih miris lagi ada sebagian orang yang cenderung antipati dan tidak senang akan datangnya bulan ramadhan. Baginya, Ramadhan tidak ada bedanya dengan bulan-bulan lain. Orang
seperti ini tidak bisa memanfaatkan Ramadhan untuk meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah. Dosa dan kesalahan tidak membuatnya risau dan gelisah
hingga tak ada upaya maksimal untuk menghapusnya dan menjadikan Ramadhan
sebagai momen untuk kembali kepada Allah. Padahal para
sahabat dan salafus-shalih senantiasa menyambut bulan Ramadhan dengan
bahagia dan suka cita serta selalu melakukan persiapan baik mental, material dan spiritual.
Oleh karena itu, agar Ramadhan yang tak lama lagi akan kita sambut ini bisa memberikan kemanfaatan yang optimal, lebih bermakna dan membekas dalam diri dan keluarga kita maka diperlukan kesiapan yang memadai dari setiap pribadi, termasuk kesiapan keluarga kita dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Pertanyaannya adalah sudahkah saat ini kita mempersiapkan diri dan keluarga kita untuk menyambut Ramadhan? Apa saja yang sudah atau akan kita persiapkan untuk menyambutnya? Alangkah baiknya jika kita sudah bersiap-siap menyambutnya sejak sekarang, bahkan seharusnya jauh hari sebelum datangnya bulan Ramadhan. sebagaimana yang dicontohkan oleh Rosulullah SAW mempersiapkan bulan suci Ramadhan sejak bulan Rajab bahkan jauh hari sebelumnya.
Pertama-tama tentunya memulai dengan doa seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW yaitu, “Ya Allah, berikanlah kepada kami keberkatan pada bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami kepada Ramadhan”.
Ustad Cahyadi takariawan dalam sebuah tulisanya menyampaikan ada beberapa persiapan yang harus disiapkan. Diantara cara menyiapkan diri dan anggota keluarga kita adalah dengan beberapa aktivitas berikut:
Pertama, buatlah acara bersama seluruh anggota keluarga
Carilah waktu yang tepat beberapa hari
sebelum Ramadhan untuk membuat acara bersama seluruh anggota keluarga.
Suami, isteri dan anak-anak berkumpul dalam suasana yang santai dan
nyaman. Pada saat berkumpul itulah, orang tua menyampaikan pesan-pesan
kepada anak-anak agar mereka bersiap menyambut kedatangan Ramadhan yang
tinggal beberapa hari lagi tiba. Jika perlu, bisa mengundang teman atau
ustadz untuk menyampaikan pesan-pesan menjelang Ramadhan. Pertemuan bisa dilakukan di rumah sambil
makan malam bersama, atau mengambil tempat di luar sambil rekreasi
keluarga
Kedua, buatlah target dan agenda Ramadhan bersama seluruh anggota keluarga
Salah satu tradisi yang baik dalam rumah
tangga muslim adalah membuat target bacaan dan hafalan Al Qur’an selama
Ramadhan. Misalnya, suami mentarget berapa kali khatam Al Qur’an selama
Ramadhan, isteri berapa kali khatam, dan masing-masing anak khatam
berapa kali. Tentu disesuaikan dengan kemampuan, namun masing-masing
saling memotivasi untuk bisa lebih banyak khatam.
Dalam hal hafalan juga bisa ditarget,
surat apa yang akan dihafal oleh masing-masing anggota keluarga selama
Ramadhan. Bisa juga ditambah target membaca buku-buku tertentu yang
bermanfaat, sesuai usia dan pendidikan anak-anak. Semua target tersebut
bisa ditulis dalam kertas dan ditempel di dinding rumah untuk pengingat
dan penyemangat untuk mencapai target. Keluarga saya menyebut ini
sebagai “Janji Ramadhan”, dimana masing-masing dari kami berjanji untuk
melaksanakan aktivitas sesuai target yang telah disepakati bersama
keluarga.
Agenda Ramadhan hendaknya disepakati
bersama keluarga, misalnya melaksanakan shalat tarawih dimana,
melaksanakan i’tikaf dimana, buka puasa dimana, melaksanakan shalat
Iedul Fitri dimana, dan seterusnya. Ini semua dimaksudkan agar Ramadhan
menjadi lebih berkesan dan tidak membosankan. Misalnya, untuk
melaksanakan shalat tarawih, bisa berganti-ganti masjid, sehingga bisa
berganti-ganti suasana.
Ketiga, membersihkan dan memperindah rumah
Menjelang Ramadhan, buatlah suasana yang
sedikit berbeda di rumah kita. Bersihkan rumah kita, lebih dari
biasanya. Kalau setiap hari kita membersihkan rumah “sekedarnya”, maka
menjelang Ramadhan ini kita bersihkan rumah hingga detail, semua bagian
dibersihkan. Setelah bersih, bisa dibuat beberapa bagian hiasan di
rumah, agar rumah sudah bernuansa Ramadhan saat memasuki bulan suci
tersebut.
Keluarga saya paling suka menyiapkan
tempat untuk makan sahur dan buka. Rumahnya tetap itu juga, namun
suasananya berbeda ketika hari pertama makan sahur di bulan Ramadhan.
Kami men-setting tempat sahur dan buka di bagian tertentu di
rumah, dengan suasana yang berbeda dari biasanya. Hanya dengan memindah
barang-barang tertentu, mengubah tata letak, atau mengecat satu bagian
dinding, ini sudah tampak sangat berbeda dan berubah.
Keempat, menyiapkan perlengkapan Ramadhan
Menjelang Ramadhan sebaiknya sudah
disiapkan berbagai perlengkapan yang menunjang kekhusukan dan kesuksesan
ibadah Ramadhan. Misalnya, agar bersemangat mencapai target Ramadhan
kita bisa membeli mushaf Al Qur’an baru, jika memiliki anggaran dana
untuk itu. Namun jika tidak memiliki dana, cukuplah menggunakan Al
Qur’an yang sudah ada. Termasuk perlengkapan yang diperlukan adalah
jadwal imsakiyah, yang dengan mudah bisa di-download dari berbagai situs
terpercaya.
Saya termasuk orang yang suka membeli Al
Qur’an baru menjelang Ramadhan, karena hal ini bisa memberikan semangat
baru. Selain itu, saya memang ingin di rumah saya tersedia banyak Al
Qur’an karena setiap Ramadhan selalu digunakan tempat shalat tarawih
anak-anak kampung, dan diteruskan dengan tadarus bersama. Kadang
anak-anak menjadi lebih semangat melaksanakan shalat tarawih karena
memiliki sarung baru atau sajadah baru. Namun itu semua harus
disesuaikan dengan kondisi keuangan. Tidak boleh memaksakan diri untuk
menghadirkan berbagai perlengkapan teknis tersebut.
Kelima, mengulang pelajaran ibadah Ramadhan
Salah satu sifat manusia adalah lupa.
Kendati fikih Ramadhan sudah kita pelajari sejak kecil, namun penting
bagi kita untuk mempelajari ulang berbagai ajaran tentang ibadah
Ramadhan dan Idul Fithri. Bagus kalau kita mengajak semua anggota
keluarga mempelajari lagi berbagai hal tentang fikih Ramadhan, agar
pelaksanaan ibadah selama Ramadhan bisa lebih sempurna dan optimal.
Setiap kali saya mengisi kajian
Ramadhan, berbagai pertanyaan di seputar ibadah Ramadhan selalu muncul
dan berulang. Ini menandakan, kita harus selalu mengulang pelajaran
ibadah Ramadhan sebelum memulai bulan Ramadhan, agar ingatan kita
tersegarkan kembali.
Demikianlah beberapa aktivitas untuk
menyambut bulan Ramadhan bersama seluruh anggota keluarga. Semoga Ramadhan
1436 H ini menjadi lebih sempurna dan memberikan keberkahan bagi diri,
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara kita. Amin.
Referensi bacaan:
http://www.salimah.or.id/menyiapkan-keluarga-menyambut-ramadhan/
http://www.kompasiana.com/pakcah/menyiapkan-keluarga-untuk-menyambut-ramadhan-1436-h_556c22cc339373f2048b4567
http://ummi-online.com/7-tips-mempersiapkan-keluarga-menyambut-bulan-ramadhan.html
0 comments:
Post a Comment