Selamat Datang di Web Jendela Keluarga Aris Nurkholis - Ratih Kusuma Wardani

Jendela Keluarga: Mewujudkan Keluarga Islami

Keluarga muslim adalah keluarga yang dibangun atas dasar nilai-nilai keislaman, Setiap anggota keluarga komintmen terhadap nilai-nilai keislaman. Sehingga keluarga menjadi tauladan dan lebih dari itu keluarga menjadi pusat dakwah Islam.

Merajut Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah

Keluarga sakinah adalah keluarga yang semua anggota keluarganya merasakan cinta kasih, keamanan, ketentraman, perlindungan, bahagia, keberkahan, terhormat, dihargai, dipercaya dan dirahmati oleh Allah SWT.

Cinta Tanpa Syarat

Ketika suami dan isteri sudah menetapkan “cinta tanpa syarat” dan saling memahami, maka perbedaan dan pertengkaran tidak membesar menjadi konflik yang merusakkan kebahagiaan keluarga.

Cinta Tidak Harus Dengan Kata

Mencintai dengan sederhana, adalah mencintai “dengan kata yang tak sempat diucapkan” dan “dengan isyarat yang tak sempat disampaikan”.

Komunikasi dan Interaksi Penuh Cinta

Hal yang sangat vital perannya dalam menjaga keharmonisan rumah tangga adalah interaksi dan komunikasi yang sehat, komunikasi yang indah dan melegakan serta komunikasi penuh cinta antara seluruh anggotanya.

Showing posts with label artikel. Show all posts
Showing posts with label artikel. Show all posts

Tuesday, September 2, 2014

Balita Diajarkan Calistung, Saat SD Potensi Terkena 'Mental Hectic'


Seorang anak balita sedang mencoret dinding/ilustrasi.


JAKARTA--Anak usia di bawah lima tahun (balita) sebaiknya tak buru-buru diajarkan baca tulis dan hitung (calistung). Jika dipaksa calistung si anak akan terkena 'Mental Hectic'.

''Penyakit itu akan merasuki anak tersebut di saat kelas 2 atau 3 Sekolah Dasar (SD). Oleh karena itu jangan bangga bagi Anda atau siapa saja yang memiliki anak usia dua atau tiga tahun sudah bisa membaca dan menulis,'' ujar Sudjarwo, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ditjen PNFI Kemendiknas, Sabtu (17/7).

Oleh karena itu, kata Sudjarwo, pengajaran PAUD akan dikembalikan pada 'qitah'-nya. Kemendiknas mendorong orang tua untuk menjadi konsumen cerdas, terutama dengan memilih sekolah PAUD yang tidak mengajarkan calistung.

Saat ini banyak orang tua yang terjebak saat memilih sekolah PAUD. Orangtua menganggap sekolah PAUD yang biayanya mahal, fasilitas mewah, dan mengajarkan calistung merupakan sekolah yang baik. ''Padahal tidak begitu, apalagi orang tua memilih sekolah PAUD yang bisa mengajarkan calistung, itu keliru,''  jelas Sudjarwo.

Sekolah PAUD yang bagus justru sekolah yang memberikan kesempatan pada anak untuk bermain, tanpa membebaninya dengan beban akademik, termasuk calistung.  Dampak memberikan pelajaran calistung pada anak PAUD, menurut Sudjarwo, akan berbahaya bagi anak itu sendiri. ''Bahaya untuk konsumen pendidikan, yaitu anak, terutama dari sisi mental,'' cetusnya.

Memberikan pelajaran calistung pada anak, menurut Sudjarwo, dapat menghambat pertumbuhan kecerdasan mental. ''Jadi tidak main-main itu, ada namanya 'mental hectic', anak bisa menjadi pemberontak,'' tegas dia.

Kesalahan ini sering dilakukan oleh orang tua, yang seringkali bangga jika lulus TK anaknya sudah dapat calistung. Untuk itu, Sudjarwo mengatakan, Kemendiknas sedang gencar mensosialisasikan agar PAUD kembali pada fitrahnya. Sedangkan produk payung hukumnya sudah ada, yakni SK Mendiknas No 58/2009. ''SK nya sudah keluar, jadi jangan sembarangan memberikan pelajaran calistung,'' jelasnya.

Sosialisasi tersebut, kata Sudjarwo, telah dilakukan melalui berbagai pertemuan di tingkat kabupaten dan provinsi.  Maka Sudjarwo sangat berharap pemerintah daerah dapat menindaklanjuti komitmen pusat untuk mengembalikan PAUD pada jalurnya. ''Paling penting pemda dapat melakukan tindak lanjutnya,'' jawab dia.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Srie Agustina, Koordinator Komisi Edukasi dan Komunikasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), menyatakan, memilih mensosialisasikan produk pendidikan  merupakan bagian dari fungsi dan tugas BPKN untuk melakukan perlindungan terhadap konsumen. 

Dalam hal ini, kata Srie, BPKN memprioritaskan sosialisasi pada anak usia dini. Sebab berdasarkan Konvensi Hak Anak, setiap anak memiliki empat hak dasar.  Salah satunya adalah hak untuk mendapatkan perlindungan dalam kerugian dari barang dan produk, termasuk produk pendidikan. ''Untuk itu sejak dini anak dilibatkan, karena di usia itulah pembentukan karakter terjadi,'' papar Srie.

Namun menurut Srie, mengedukasi tentang sebuah produk harus menggunakan metode khusus.  Tidak dapat berwujud arahan dan larangan, namun dengan cara yang menyenangkan, salah satunya dengan festival mewarnai sebagai salah satu teknik untuk memberikan edukasi. ''Dengan mewarnai, mereka bisa terlibat dan merasa lebur di dalamnya, selain itu dalam gambar yang diwarnai tersebut disisipkan pesan-pesan yang ingin disampaikan,'' pungkasnya.

Sumber: ROL

Monday, August 25, 2014

NEGERI TANPA AYAH


by : Ust Bendri Jaisyurrahman (@ajobendri)


1| Jika memiliki anak sudah ngaku-ngaku jadi AYAH, maka sama anehnya dengan orang yang punya bola ngaku-ngaku jadi pemain bola.


2| AYAH itu gelar untuk lelaki yg mau dan pandai mengasuh anak bukan sekedar 'membuat' anak.


3| Jika AYAH mau terlibat mengasuh anak bersama ibu, maka separuh permasalahan negeri ini teratasi
 

4| AYAH yang tugasnya cuma ngasih uang, menyamakan dirinya dengan mesin ATM. Didatangi saat anak butuh saja.

5| Akibat hilangnya fungsi tarbiyah dari AYAH, maka banyak AYAH yg tidak tahu kapan anak lelakinya pertama kali mimpi basah


6| Sementara anak dituntut sholat shubuh padahal ia dalam keadaan junub. Sholatnya tidak sah. Dimana tanggung jawab AYAH ?

7| Jika ada anak durhaka, tentu ada juga AYAH durhaka. Ini istilah dari umar bin khattab : "AYAH durhaka bukan yg bisa dikutuk jadi batu oleh anaknya. Tetapi AYAH yg menuntut anaknya shalih dan shalihah namun tak memberikan hak anak di masa kecilnya."


9| AYAH ingin didoakan masuk surga oleh anaknya, tapi tak pernah berdoa untuk anaknya


10| AYAH ingin dimuliakan oleh anaknya tapi tak mau memuliakan anaknya.


11| Negeri ini hampir kehilangan AYAH. Semua pengajar anak di usia dini diisi oleh kaum ibu. Pantaslah negeri kita dicap fatherless country

12| Padahal keberanian, kemandirian dan ketegasan harus diajarkan di usia dini. Dimana AYAH sang pengajar utama ?


13| Dunia AYAH saat ini hanyalah Kotak. Yakni koran, televisi dan komputer. AYAH malu untuk mengasuh anak apalagi jika masih bayi


14| Banyak anak yg sudah merasa yatim sebelum waktunya sebab AYAH dirasakan tak hadir dalam kehidupannya


15| Semangat quran mengenai pengasuhan justru mengedepankan AYAH sebagai tokoh. Kita kenal Lukman, Ibrahim, Ya'qub, Imron. Mereka adalah contoh AYAH yg peduli


16| Ibnul Qoyyim dalam kitab tuhfatul maudud berkata: Jika terjadi kerusakan pada anak penyebab utamanya adalah AYAH


17| Ingatlah! Seorang anak bernasab kepada AYAHnya bukan ibu. Nasab yg merujuk pada anak menunjukkan kepada siapa Allah meminta pertanggungjawaban kelak


18| Rasulullah yg mulia sejak kecil ditinggal mati oleh AYAHnya. Tapi nilai-nilai keAYAHan tak pernah hilang didapat dari sosok kakek dan pamannya


19| Nabi Ibrahim adalah AYAH yg super sibuk. Jarang pulang. Tapi dia tetap bisa mengasuh anak meski dari jauh. Terbukti 2 anaknya menjadi nabi


20| Generasi sahabat menjadi generasi gemilang karena AYAH amat terlibat dalam mengasuh anak bersama ibu. Mereka digelari umat terbaik.


21| Di dalam quran ternyata terdapat 17 dialog pengasuhan. 14 diantaranya yaitu antara AYAH dan anak. Ternyata AYAH lebih banyak disebut


22| Mari ajak AYAH untuk terlibat dalam pengasuhan baik di rumah, sekolah dan masjid


23| Harus ada sosokp AYAH yg mau jadi guru TK dan TPA. Agar anak kita belajar kisah Umar yg tegas secara benar dan tepat. Bukan ibu yg berkisah tapi AYAH


24| AYAH pengasuh harus hadir di masjid. Agar anak merasa tentram berlama-lama di dalamnya. Bukan was was atau merasa terancam dengan hardikan 


25| Jadikan anak terhormat di masjid. Agar ia menjadi generasi masjid. Dan AYAH yang membantunya merasa nyaman di masjid.


26| Ibu memang madrasah pertama seorang anak. Dan AYAH yang menjadi kepala sekolahnya


27| AYAH kepala sekolah bertugas menentukan visi pengasuhan bagi anak sekaligus mengevaluasinya. Selain juga membuat nyaman suasana sekolah yakni ibunya


28| Jika AYAH hanya mengurusi TV rusak, keran hilang, genteng bocor di dalam rumah, ini bukan AYAH 'kepala sekolah' tapi AYAH 'penjaga sekolah'


29| Ibarat burung yang punya dua sayap. Anak membutuhkan kedua-duanya untuk terbang tinggi ke angkasa. Kedua sayap itu adalah AYAH dan ibunya 


30| Ibu mengasah kepekaan rasa, AYAH memberi makna terhadap logika. Kedua-duanya dibutuhkan oleh anak


31| Jika ibu tak ada, anak jadi kering cinta. Jika AYAH tak ada, anak tak punya kecerdasan logika


32| AYAH mengajarkan anak menjadi pemimpin yg tegas. Ibu membimbingnya menjadi pemimpin yg peduli. Tegas dan peduli itu sikap utama


33| Hak anak adalah mendapatkan pengasuh yg lengkap. AYAH terlibat, ibu apalagi


34| Mari penuhi hak anak untuk melibatkan AYAH dalam pengasuhan. Semoga negeri ini tak lagi kehilangan AYAH.


35| Silahkan share jika berkenan agar makin banyak AYAH yang peduli


Silahkan share tulisan ini. Semoga bisa menjadi ibrah:

Monday, August 18, 2014

Refleksi Kemerdekaan RI: Tanpa Islam dan kaum muslimin…negeri ini bukan apa-apa

 

Abdullah Haidir, Lc

Kira2…saat dahulu mujahidin Indonesia berjuang mengusir penjajah, apakah teriakan takbir yg kerap mrk lantangkan ataukah teriakan merdeka?

Kira2…nilai2 apakah yg paling ampuh menggelorakan semngat juang para mujahid saat mengusir penjajah? nilai agama atau nasionalisme..?

Kira2 .... tokoh2 inspirator perjuangan mengusir penjajah di berbagai pelosok tanah air, ulama atau artis..?

Kira2…negara2 mana yg sngat tulus menginginkn kemerdekaan bangsa kita saat itu…negeri2 Islam atau negeri2 imperialis salibis?

Kira2…jargon para mujahid kita saat mengusir penjajah dahulu… “merdeka ataoe mati” atau “hidup mulia atau mati syahid”…?

Kira2…inpirasi perjuangan para mujahid kita mengusir penjajah didapt sepulang mereka dari Mekah atau dari Washington dan London?

Kira2..basis2 perjuangan para mujahid kt saat mengusir penjajah, masjid atau night club? pesantren atau bioskop? surau atau discotic?

Kira2… yang paling cepat merespon seruan jihad mengusir penjajah saat itu santri apa anak band?

Kira2… yang kini paling diharapkan arwah para mujahid pengusir penjajah, lantunan doa tulus atau nyanyian dn joget di panggung dangdut…?

Status ini bkn utk mengungkit maslh SARA… hanya agar diketahui bhw tanpa Islam dan kaum muslimin…negeri ini bukan apa2..

Maka.. ironis dan ahistoris, jk setelah merdeka, teriakan takbir menjadi asing dan ditakuti, sedangkan nilai2 agama justeru dicurigai..

Maka, ironis dn ahistoris, jk setelah merdeka bukannya membesarkan Allah, tapi justru mengagungkan materi dn menjadi kacung imperialis…

Maka, adalah ironis & ahistoris jk setelah merdeka pr ulama yg menjadi inspirator jihad melawan penjajah diabaikan bahkn dilecehkan…

Preseden buruk Bani Israel, ingin merdeka dr Fir’aun, minta pertolongan Allah&NabiNya. Setelah merdeka, Allah diingkari Nabinya pun dimusuhi...

Selamat merdeka negeriku, moga kau makin sadar, darimana, apa, bagaimana dan untuk apa kemerdekaan itu….!!

(dari twit @abdullahhaidir1 16/8/2014 -- malam jelang 17Agustus)

Pelukan Tulus Ayah Kepada Anaknya akan Jadi Pribadi Tangguh Saat Dewasa



Jendela-Keluarga: Pelukan yang diberikan orangtua kepada anak bukan sekadar bentuk ungkapan rasa sayang saja. Lebih dari itu, pelukan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh ternyata bisa ikut membentuk karakter anak sejak dini.

Jika umumnya ibu yang lebih sering memeluk anak, kini peran ayah pun jangan sampai diabaikan. Transfer kasih sayang antara ayah dan ibu ternyata memberikan energi yang berbeda pada anak.

Psikolog Melly Puspita Sari, Psi, M, NPLm, menjelaskan, seorang ayah yang sering memeluk anaknya, tanpa disadari berarti ia telah mentransfer kemampuan kemandirian. Figur seorang ayah yang bertanggungjawab dan tangguh merupakan karakteristik yang bisa 'menular' juga pada anak.

"Karena laki-laki mentransfer aspek-aspek yang sifatnya berani terhadap figur otoritas di luar. Yang dekat dengan bapaknya, biasanya lebih tough di luar," jelas Melly kepada Wolipop.

Sementara pelukan ibu, mengajarkan anak untuk jadi pribadi yang lebih lembut. Tidak selalu berarti menjadikan anak cenderung bertutur kata halus, bersuara pelan atau berperilaku lembut terhadap setiap orang. Tapi lebih kepada membentuknya jadi seseorang yang lebih peduli kepada orang lain.

"Ibu yang suka memeluk anaknya bisa transfer figur empati," tukas psikolog lulusan Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.

Seberapa sering anak harus dipeluk kedua orangtuanya untuk mewujudkan pembentukan karakter positif secara maksimal? Melly mengatakan, tidak ada batasannya.

Namun menurut penelitian yang disebutkan oleh Kathleen Keating dalam bukunya 'The Hug Therapy', pelukan pada anak maupun orang dewasa idealnya diberikan 4-12 kali dalam sehari. Meski begitu, Melly tidak menyarankan para orangtua untuk menghitung berapa kali pelukan yang harus ia berikan setiap harinya.

Yang terpenting adalah kualitas, bukan kuantitas. Berikan pelukan yang tulus saat Anda dan anak sedang bersantai, mengobrol setelah ayah atau ibunya pulang kerja atau menjelang tidur. Pelukan erat dan hangat, sambil membelai rambut atau mengelus punggung juga bisa dicoba agar hasilnya lebih efektif.

sb: detik.com

Tuesday, June 24, 2014

Sepuluh Kebiasaan yang Dapat Merusak Otak




Jendela-Keluarga - OTAK, seperti yang kita ketahui, juga bekerja sebagaimana anggota tubuh kita yang lain bekerja. Namun, mungkin tanpa kita sadari, ada beberapa kebiasaan dan pekerjaan kita yang bisa membuat otak kita jadi rusak. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Tidak Sarapan Pagi
 
Mereka yang tidak mengkonsumsi sarapan pagi memiliki kadar gula darah yang rendah, yang akibatnya suplai nutrisi ke otak menjadi kurang.

2. Makan Terlalu Banyak
 
Terlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak akan menurun.

3. Merokok
 
Zat dalam rokok yang terhisap akan mengakibatkan penyusutan otak secara cepat, serta dapat mengakibatkan penyakit Alzheimer.

4. Mengonsumsi gula terlalu banyak
 
Konsumsi gula yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi ketidakseimbangan gizi yang akan mengganggu perkembangan otak

5. Polusi Udara
 
Otak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup udara yang berpolusi menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga dapat menurunkan efisiensi otak.

6. Kurang Tidur
 
Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak.

7. Menutup kepala saat tidur
 
Kebiasaan tidur dengan menutup kepala meningkatkan konsentrasi zat karbondioksida dan menurunkan konsentrasi oksigen yang dapat menimbulkan efek kerusakan pada otak.

8. Menggunakan pikiran saat sakit
 
Bekerja terlalu keras atau memaksakan untuk menggunakan pikiran kita saat sedang sakit dapat menyebabkan berkurangnya efektifitas otak serta dapat merusak otak.

9. Kurang menstimulasi pikiran
 
Berpikir adalah cara yang paling tepat untuk melatih otak kita. Kurangnya stimulasi pada otak dapat menyebabkan mengkerutnya otak kita.

10. Jarang berkomunikasi

Komunikasi diperlukan sebagai salah satu sarana memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu efisiensi otak. Jarangnya berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan intelektual otak jadi kurang terlatih.

Menghilangkan kebiasaan memang tidak gampang. Namun juga tidak sesulit yang kita bayangkan. Masalahnya adalah kita terkadang tidak benar-benar percaya apakah kebiasaan buruk itu bisa dihilangkan dan dihentikan selama-lamanya dalam diri kita. [sumber: islampos/metode pengobatan nabi]

Tuesday, June 17, 2014

Anak-anak Itu...



Jendela Keluarga: Suara tangisan anak kita yang masih kecil, kegaduhan mereka karena bertengkar dengan kakaknya, kerepotan yang muncul akibat mengurus anak-anak di pagi hari menjelang mereka berangkat sekolah, semua itu adalah orkestra yang sangat indah dan merdu di kalbu.

Mungkin sebagian dari kita saat ini merasakan itu semua sebagai beban yang melelahkan. Padahal mestinya dinikmati saja sebagai alunan musik dan simfoni alami di dalam kehidupan keluarga selama anak-anak lucu itu masih bersama dengan kita. Waktunya tidak lama.

Kelak pada masanya mereka akan berpisah dengan kita. Mungkin karena belajar di pesantren atau boarding school, mungkin karena kuliah di kota yang berbeda dengan tempat tinggal kita, mungkin karena sudah hekerja dan bahkan memiliki keluarga. Apapun alasannya, satu per satu anak-anak itu akan berpisah dengan kita...

Hingga akhirnya kita tinggal berdua saja di rumah, tanpa mereka... Saat itulah kita akan merasakan kerinduan yang amat sangat... Suara tangisan itu, rengekan itu, keributan itu, pertengkaran itu, kegaduhan itu.... Sekarang tidak ada lagi. Rumah kita menjadi sepi.

Maka, selagi mereka masih bersama kita, nikmati saja semua kegaduhannya. Sungguh, waktunya tidak lama. Hanya sebentar saja.

Oleh: Ustd. Cahyadi Takariawan

Monday, June 16, 2014

Karakteristik Rumah Tangga Islami




Jendela-Keluarga: Baitul muslim (Keluarga islami) adalah komunitas mitsaly ( teladan ) dari sebuah masyarakat islami dan daulah islamiyah, ia dibangun di atas azaz aqidah yang bersih ( tauhid ), ibadah yang shohih, akhlaq yang lurus dan fikroh islamiyah yang kokoh. Ia adalah sebuah perwujudan dari makna firman Allah Swt :

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik(^) seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, ( ) pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat”.( QS,Ibrohim: 24-25 )

1. Memelihara aspek TAUHID

Sebuah Rumah tangga berstatus islami manakala azaz penegakannya didasari Tauhidullah, sebab seluruh orientasi hidup ini akan sangat ditentukan oleh azaznya. Dari sinilah maka Rasulullah Saw mensyari’atkan penanaman Tauhid kepada ummatnya dimulai sejak usia dini yaitu ketika manusia baru terlahir dari rahim sang ibundanya untuk diadzankan.

Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Turmudzi dari Abu Rofi’ berkata ;
“ Aku melihat Rasulullah Saw mengumandangkan adzan pada telinga Al Hasan bin Ali Ra ketika Fatimah Ra melahirkanya”.

2. Memperhatikan Ibadah dan kepatuhannya kepada Allah

Suasana islami yang tercermin dari keluarga muslim adalah ketaatan dan ibadahnya kepada Allah Swt, upaya menumbuhkan suasana tersebut adalah dengan pembiasaan, untuk terwujudnya hal tersebut maka antara sesama anggota keluarga harus saling menopang.
Dalam upaya menumbuhkan kebiasaan gemar beribadah pada anak-anak maka ajaklah mereka ke masjid, bila datang Romadhon latihlah mereka untuk berpuasa dan seterusnya.

Sabda Rasulullah Saw :
Perintahkan anak-anakmu menjalankan sholat jika mereka sudah berusia tujuh tahun, dan jika sudah berusia sepuluh tahun pukullah mereka jika tidak mau melaksanakannya dan pisahlah tempat tidur mereka”.

3. Menyemai nilai akhlaq Islamiy: Amanah, muraqabah (merasa dalam pengawasan Allah), shidq, dll.

Penyangga utama rumah tangga islami setelah tauhid dan ibadah adalah akhlaq, ia adalah pangkal kedamaian dan sakinah sebuah keluarga. Bila anggota keluaraga telah tertanam dalam perilakunya sifat amanah, jujur, merasa diawasi oleh Allah Swt dalam segala tindak tanduknya, maka kalau di dunia ini ada surga maka itulah ia.
Sabda Rasulullah Saw :


“ Faktor yang paling banyak menyebabkan seorang manusia masuk surga setelah taqwa adalah akhlaq yang baik” ( HR Turmudzi ).

Perhatikan dua kisah berikut ini :
Pertama : Suatu pagi buta seorang ibu penjual susu berkata pada putrinya : nak campur saja susu itu dengan air agar menjadi banyak, Kholifah Umar kan tidak tahu , maka sang anak yang telah di didiknya dengan kejujuran dan muroqobahtullah dengan santun menjawab; mohon maaf ibu, kalau Amirul mu’minin tidak tahu maka Allah Swt Maha Mengetahui.

Kedua : Suatu siang disebuah lembah di luar Madinah Umar Ra berjumpa dengan seorang penggembala kambing yang sedang menggembalakan ratusan gembalanya, lalu Umar Ra bertanya: hai Abdallah bolehkah aku beli seekor saja kambingmu ? jawab penggembala itu: tidak tuan, kambing-kambing ini bukan milik saya. Umar Ra berkata: bukankah gembalaan mu sangat banyak ? andaikata berkurang seekor saja maka tuanmu tidak akan mengetahuinya? Jawab penggembala : benar tuan, pimilik kambing ini tidak tahu, tapi di mana Allah?

4. Penuh perhatian:

Seorang laki-laki sholeh ia begitu perhatian pada istrinya, berkata santun, memenuhi kebutuhannya, dan mencintainya, selalu mengayomi agar istri selalu dalam ketaatan kepada Allah Swt dan Rasul Saw. Dan seorang wanita shalihah ia selalu menyenangkan suami, mentaati perintahnya, dan menjaga kesucian dirinya, berpesan kepada suaminya di pagi hari, dan menanyakan keadaannya di sore hari.
Keduanya sangat perhatian akan keselamatan anak-anaknya, mentarbiyahnya dengan tarbiyah islamiyah, memberikan makan dengan rizki yang halal. Demikianlah Rasulullah Saw contohkan kebaikan perhatiannya terhadap keluarga dalam segala hal, sehingga layak Beliau Saw menyatakan :


“ Sebaik baik kamu semua adalah orang yang paling baik perhatiannya terhadap keluarganya, dan aku ( Rasul Saw ) adalah orang yang terbaik diantara kalian perhatianku terhadap keluargaku”.

5. Penuh perhatian dan bersemangat dalam berpartisipasi memenuhi kewajiban-kewajiban da’wah, dan merasa mulia dengan da’wah.

Karakter dan sifat spesifik dari keluarga islami adalah keterikatannya dengan da’wah, ia adalah keluarga da’wah itu sendiri, cukup bagi kita melihat rumah tangga Rasulullah Saw dan Khulafaur rosyidin Ra setiap a’dlo dari rumah-rumah pembesar islam ini saling berkompetisi ingin berbuat yang terbaik untuk islam. Dengarkan apa yang dikatakan oleh Abu Bakar Ra yang begitu bangganya dengan da’wah islam ini di tenganh menurunnya moralitas shahabat sepeninggal Rasul Saw :

Akankah islam menjadi lemah sedangkan saya masih hidup ?

Dan inilah Umar Ra berkata :

Barang siapa mencari kemulyaan dengan selain apa yang Allah telah mulyakan kita, maka kita akan hina.
Simaklah apa yang dikatakan oleh ibu Khonsa Ra kala menerima berita syahidnya keempat putranya :

" Segala puji bagi Allah yang telah memulyakan orang seperti aku ini dengan syahidnya putra-putraku, semoga Allah berkenan kumpulkan kami semua di surga.

6. Memelihara ajaran Islam dalam setiap urusan rumah tangga (pakaian, makanan, minuman, tidur, bangun, dzikr, dan aktifitas lainnya.

Sungguh tak satupun urusan kehidupan manusia ini yang tidak diatur oleh islam, sebuah keluarga islami ia menjalankan perannya dalam mengaplikasikan nilai-nilai agung, didasari sebuah pernyataan :

( Rela Allah sebagai Robb, menjadikan islam sebagai aturan hidup dan menjadikan tuntunan Rasul Saw sebagai rujukan utamanya ).

Ia sadar bahwa keselamatan hanya dengan mengikuti sunnah. Imam Malik rahimahullah berkata :

Sunnah Rasul Saw itu ibarat perahu nabi Nuh As (saat terjadi taufan), maka barang siapa naik maka selamatlah ia, dab barang siapa tidak mau menaikinya maka tenggelamlah ia.

7. Menjaga kebersihan dan keindahan rumah

Sungguh keindahan islam itu sebahagiannya diperankan oleh keluarga islami, karena ia senang hidup bersih, dalam perilaku, pakaian, makanan, usaha dan sebagainya, ia sadar bersih adalah pangkal keindahan. Demikianlah Rasul Saw nyatakan :


Sesungguhnya Allah itu Maha Indah menyukai keindahan, Allah itu Maha Baik Maha Mencintai kebaikan.

8. Membentengi rumah dari pencemaran akhlaq

Diantara tantangan yang berat dihadapi keluarga muslim saat ini adalah serangan Ghozwul fikri, sehingga hampir setiap rumah kita tak terhindar dari panah-panah beracun yang di lepaskan oleh musuh-musuh islam.
Maka sebuah kesadaran islam ( al wa’yu al islami ) harus terus di hidupkan melalui interaksi yang inten terhadap nilai-nilai islam, dan dakwah amar ma’ruf nahi munkar agar nuansa keislaman rumah, anak-anak , lingkungan, dan seluruh aktivitas kita mampu terbentengi dari pencemaran akhlaq.

Sabda Rasulullah Saw :


Barang siapa diantara kamu melihat kemunkaran maka hendaklah ia merubah dengan tangannya, apa bila tidak mampu maka dengan lesannya, apa bila tidak mampu maka dengan hatinya dan yang demikian itu adalah selemah-lemah iman.

9. Menjaga dan memelihara status dan hak masing-masing

Diantara karekteristik keluaga islami adalah terpeliharanya status dan hak masing-masing anggota keluarga. Ada ayah ia sebagai pemimpin dan bertanggung-jawab seisi rumah akan keselamatan mereka, ia punya hak untuk dihormati dan ditaati selagi perintahnya tidak bertentangan dengan syariat islam, Ada ibu ia mengayomi anak-anak, menumbuhkan kesejukan dan membahagiakan dan ia punya hak untuk dimulyakan, dan ada anak-anak mereka butuh kedamaian, bimbingan dan perawatan, merekapun punya hak atas statusnya untuk disayangi. Di sinilah letak cerminan dari arahan Allah Swt dalam doa yang diajarkan kepada keluarga muslim-mukmin,

Firman Allah Swt :

Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.( QS. Al Furqon 74 )

10. Sederhana dalam ma’isyah (tidak berlebihan)

Al Basathoh ( kesederhanaan ) menjadi karakter islam, sehingga penerjemah islam secara aplikatif yaitu Rasulullah Saw demikian sederhana dalam kehidupannya. Tidak pelit dan tidak juga boros, terbaik dalam memberi nafkah, sifat inilah yang diturunkan oleh Al qur an kedalam dada setiap mukmin.

Firman Allah Swt :
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. ( QS.Al furqon : 67 )

Firman Allah Swt :


Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid,(^) makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.(^) Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. . ( QS.Al a’rof :31 )

(^) Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan salat atau tawaf sekeliling Kakbah atau ibadah-ibadah yang lain (^) Maksudnya: jangan melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.

11. Menjaga hak tetangga, dan saudara dalam dakwah.

Keidahan karakter keluarga islami juga tercermin dari interksi sosial masyarakatnya. Cukuplah Rasul Saw sebagai teladan kita untuk kita pegangi arahannya; sabda Beliau Saw :
 

Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia memuliakan tetangganya
Tetangga kita ada diantaranya memiliki tiga hak, ada yang dua hak dan ada yang hanya memiliki satu hak saja. Adapun yang memiliki tiga hak adalah dia seorang muslim, kerabat dan rumahnya dekat dengan rumah kita.

Yang memiliki dua hak adalah ia seorang muslim dan tinggalnya dekat dengan kita, sedang yang satu hak adalah ia rumahnya dekat dengan rumah kita. Dan masing-masing mereka menuntut untuk ditunaikan hak-haknya.

Tentang hak saudara Rasul Saw. Bersabda :

“Hak sesama muslim itu enam : bila berjumpa berilah salam, bila diundang hadirilah, bila meminta nasehat berilah nasehat, bila bersin dan ia membaca hamdalah doakanlah, bila sakit jenguklah dan bila meninggal dunia maka antarkan sampai ke makamnya”.

Sunday, June 8, 2014

Kurikulum 2013 dan Pendidikan Lingkungan Hidup




Jendela-Keluarga; Setiap tanggal 5 Juni setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day). Hari Lingkungan Hidup ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak tahun 2000. Pada hari ini menjadi suatu hal yang penting bagi penduduk bumi untuk meneguhkan kembali arti penting lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari. Diseluruh penjuru dunia tidak terkecuali Indonesia selalu terus berupaya melakukan dan menumbuhkan kesadaran dan kepedulian tentang pentingnya memelihara dan melestarikan lingkungan hidup.

Walaupun setiap tahunnya telah diperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan berbagai macam kegiatan dan upaya telah dilakukan dalam rangka menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan hidup, bukan berarti masalah-masalah lingkungan hidup sudah terselesaikan. Namun, masih banyak kita jumpai berbagai permasalahan lingkungan hidup ditengah-tengah masyarakat kita. Salah satu contoh kecil seringkali masih banyak kita temukan banyak limbah sampah berserakan disekitar lingkungan kita. Masalah limbah sampah ini sudah menjadi masalah laten terhadap lingkungan, tidak terkecuali lingkungan sekolah. Sampah menjadi satu persoalan tersendiri yang sampai hari ini penyelesaiannya tak kunjung usai. Masalah ini muncul seiring dengan pemenuhan kebutuhan manusia. Sikap manusia dalam pemenuhan kehidupan tersebut mempengaruhi sejauh mana kualitas lingkungan sekitar. Lebih sering dijumpai sikap dan perilaku manusia tersebut memberikan banyak dampak negative daripada dampak positif terhadap lingkungan.

Pendidikan diharapkan dapat menjawab tantangan untuk mewujudkan generasi masa depan yang peduli terhadap lingkungan. Kurikulum 2013 yang telah dirumuskan oleh pemerintah merupakan salah satu terobosan yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan generasi-generasi masa depan yang peduli terhadap lingkungan. Banyaknya permasalahan lingkungan yang  mengemuka seperti tumpukan sampah berserakan dimana-mana, sungai-sungai yang penuh dengan sampah, pembalakan liar, pembakaran hutan, dan sebagainya menjadi salah satu alasan munculnya kurikulum 2013 ini. Kurikulum ini diharapkan mampu menjawab tantangan dan permasalahan-permasalahan lingkungan yang terjadi ditengah kehidupan masyarakat.

Dalam kurikulum 2013 ini, syarat akan nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup. Bahkan nilai-nilai tersebut ada dalam setiap jenjang pendidikan. Hal ini terlihat dalam standar kompetensi lulusan untuk jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas secara eksplisit mencantumkan bahwa peserta didik dituntut untuk memiliki perilaku yang mencerminkan sikap  orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam. Dalam SKL tersebut tampak jelas kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik yaitu memiliki sikap bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam. SKL ini muncul didasarkan oleh permasalahan lingkungan yang selama ini terjadi. Kemudian SKL ini diturunkan menjadi standar isi melalui kompetensi-kompetensi inti yang bebas matapelajaran. Sehingga dalam hal ini pendidikan lingkungan hidup tidak hanya menjadi salah satu tanggunggjawab matapelajaran tertentu melainkan semua matapelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan pengetahuan, keterampilan dan sikap bertanggungjawab dalam berinteraksi dengan lingkungan social dan alam.

Untuk mewujudkan hal tersebut, tidak terlepas dari peran guru sebagai seorang pendidik. Guru sebagai pelaksana kurikulum 2013 harus memahami betul segala bentuk, isi, dan strategi penerapannya. Guru dalam hal ini perlu merumuskan proses pembelajaran yang mampu mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup kepada peserta didik. Dalam kurikulum 2013 proses pembelajaran mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning. Proses pembelajaran ini diharapkan mampu mengajarkan dan nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup kepada peserta didik. Lebih jauh daripada itu guru juga dituntut untuk menjadi pelopor dalam ketauladanan menjaga dan melestarikan lingkungan. Sehingga nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan  yang diinginkan dalam kurikulum 2013 ini dapat tersampaikan dengan baik dan mampu membentuk karakter peserta didik kita. Dengan harapan penerapan kurikulum 2013 ini kedepan mampu mencetak generasi-generasi masa depan bangsa Indonesia yang peduli terhadap lingkungan.

Oleh: Aris Nurkholis

Thursday, June 5, 2014

Rekruitmen Sekolah Guru Indonesia 2014

 

Jendela-Keluarga: Sekolah Guru Indonesia adalah salah satu jejaring divisi pendidikan Dompet Dhuafa yang berkomitmen melahirkan Guru Transformatif yang memiliki kompetensi mengajar, mendidik dan berjiwa kepemimpinan sosial. Sekolah Guru Indonesia didedikasikan bagi para pemuda Indonesia yang siap mengabdikan diri menjadi guru serta menjadi penggerak perubahan di seluruh penjuru Nusantara.

Sejak tahun 2009, Sekolah Guru Indonesia telah membina dan menyemai anak-anak muda inspiratif menjadi Guru Transformatif di 31 Kabupaten di seluruh wilayah Republik Indonesia. Saat ini, Sekolah Guru Indonesia akan segera membuka pendaftaran untuk angkatan VII. Jadwal pendaftaran mulai tanggal 1 Mei - 16 Juni 2014.

PERSYARATAN
  • Pendidikan S-1 dengan IPK ≥ 2,75 skala 4
  • Muslim / Muslimah usia maksimal 25 tahun
  • Belum menikah dan bersedia untuk tidak menikah selama program berlangsung
  • Siap mengikuti program pembinaan di asrama selama 4,5 bulan dan ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia selama 1 tahun
  • Diutamakan mempunyai pengalaman pemberdayaan masyarakat
  • Diutamakan aktif di organisasi mahasiswa / masyarakat

CARA PENDAFTARAN
  • Sebelum melakukan pendaftaran, peserta menyiapkan semua berkas dalam format gambar (file *.JPG) yaitu : a) foto resmi b) scan tanda tangan pribadi dan orang tua c) scan KTP d) scan transkrip nilai IPK e) scan ijazah atau surat keterangan lulus.
  • Unduh formulir pendaftaran di link berikut [Download]
  • Kirimkan formulir yang sudah diisi ke email rekrutmensgi@sekolahguruindonesia.net
  • Petunjuk selengkapnya, Download Panduan Seleksi SGI VII [Download]

(TIDAK menerima berkas pendaftaran via POS)

Batas akhir pengiriman formulir sampai tanggal 16 Juni 2014

KONTAK
Facebook : Sekolah Guru Indonesia – Dompet Dhuafa
Twitter : @SGIDompetDhuafa
Website : www.sekolahguruindonesia.net

INFORMASI PENDAFTARAN
Muh. Shirli Gumilang (085 224 619 196)
Abdul Ahmad Wasiuddin (087 770 942 328)

Tuesday, June 3, 2014

PENERIMAAN PESERTA PROGRAM SM-3T ANGKATAN IV TAHUN 2014


Jendela-Keluarga: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengundang para sarjana pendidikan terbaik untuk ikut maju bersama mencerdaskan indonesia melalui Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) Angkatan ke-IV.
Ikuti agenda rekrutmen berikut.
  1. Pendaftaran daring (online): 21 Mei – 15 Juni 2014
  2. Pengumuman hasil seleksi administrasi dan pengumuman jadwal tes online: 23 Juni 2014
  3. Tes online: 1 – 2 Juli 2014
  4. Pengumuman hasil tes online: 7 Juli 2014
Prodi yang diterima.
  1. Pendidikan Guru PAUD
  2. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
  3. Pendidikan Luar Biasa
  4. Pendidikan Kewarganegaraan
  5. Pendidikan Bahasa Indonesia
  6. Pendidikan Bahasa Inggris
  7. Pendidikan Matematika
  8. Pendidikan Fisika
  9. Pendidikan Kimia
  10. Pendidikan Biologi
  11. Pendidikan IPA
  12. Pendidikan IPS
  13. Pendidikan Sejarah
  14. Pendidikan Geografi
  15. Pendidikan Seni (Drama, Tari, Musik, Rupa/Kerajinan)
  16. Pendidikan Ekonomi/Akuntansi
  17. Bimbingan Konseling
  18. Pendidikan Jasmani
  19. Pendidikan Teknik Mesin/Teknik Otomotif
  20. Pendidikan Teknik Bangunan
  21. Pendidikan Teknik Elektro/Elektronika
  22. Pendidikan Tata Boga/Tata Busana/Tata Rias
  23. Pendidikan Sosiologi/Antropologi
Persyaratan:
  1. Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan identitas diri berupa KTP yang masih berlaku;
  2. Lulusan program studi kependidikan S-1 (bukan transfer) tiga tahun terakhir (2012, 2013, 2014) dari program studi terakreditasi yang sesuai dengan mata pelajaran dan/atau bidang keahlian yang dibutuhkan, dibuktikan dengan fotokopi ijazah yang telah disahkan (legalisasi). Khusus lulusan tahun 2014 yang belum memiliki ijazah dapat menggunakan Surat Keterangan Lulus (SKL) yang ditandatangani dan/atau diketahui Pembantu/Wakil Rektor Bidang Akademik.
  3. Berusia maksimum 27 tahun per 31 Desember 2014;
  4. IPK minimal 3,0 yang dibuktikan dengan fotokopi transkrip nilai yang telah disahkan (legalisasi);
  5. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
  6. Bebas dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) dari pejabat yang berwenang;
  7. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang dikeluarkan oleh Polres/Polresta; dan
  8. Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama mengikuti Program SM-3T dan PPG, yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai 6000 rupiah
Bukti persyaratan nomor 1) s.d. nomor 8) dibawa pada saat tes wawancara.

Sumber: http://seleksi.dikti.go.id/sm3t/?tf=

Monday, June 2, 2014

Sebab Melemahnya Iman Aktivis Dakwah



Jendela-Keluarga: Kelemahan yang paling lemah dan melemahkan seorang muslim adalah lemah iman. Dengan mengetahui sebabnya, diharapkan kita mampu mengatasinya, sehingga iman kita semakin kuat dan kokoh.

Berikut ini 5 sebab kelemahan iman, khususnya pada aktifis dakwah :

Tenggelam dalam Kesibukan Duniawi
Tak seorang pun yang luput dari urusan dunia, termasuk seorang dai. Bahkan Al-Qur’an sendiri mengingatkan kita agar mencari akhirat tanpa melupakan dunia. Namun, ketika kesibukan dunia yang menguasai jiwa, ketika seseorang tenggelam dalam kesibukan duniawi, maka iman akan melemah segera.

”Kami telah disibukkan oleh harta dan keluarga kami, maka ampunilah kami.”

Lalai terhadap Faktor Penguat Iman
Lalai dalam mengetahui faktor-faktor yang dapat menguatkan dan meningkatkan iman kepada Allah adalah sebab melemahnya iman. Yakni ketika seseorang tidak memahami dan mengamalkan bahwa ibadah, dzikir, dan kebajikan itulah penguat iman. Saat seseorang menambah kebaikan, sejatinya ia meningkatkan iman. Sebaliknya, siapa yang memilih malas-malasan dari beramal kebajikan, pada saat yang sama ia telah membuat imannya lemah.

Sebagian sahabat berkata, “Iman itu bertambah dan berkurang. Ia bertambah dengan ketaatan dan zikir kepada-Nya, ia berkurang dengan kemaksiatan dan lupa kepada-Nya.”

Menumpuknya Aktifitas dan Beban yang Membuat Ruh dan Jiwa Kehilangan Haknya
Aktifitas yang padat dan beban kerja yang menumpuk -termasuk aktifitas politik dan kerja-kerja sosial- jika tidak dimenej dengan baik akan berakibat pada melemahnya iman. Mengapa? Karena padatnya aktifitas dan menumpuknya beban kerja bisa menjadikan seseorang mengabaikan hak-hak ruh dan jiwanya. Ketika hak-hak ruhiyah itu tak dipenuhi, kegersangan jiwa terasa. Hilangnya sikap bijaksana, pudarnya ketenangan dan kedamaian, dan sempitnya dada adalah indikasi melemahnya iman akibat hak ruh yang tak tertunaikan ini.

Mengejar Target Dakwah, Melupakan Penguat Iman
Ada sebagian aktifis yang sangat bersemangat dalam aktifitas dakwah untuk mengejar target-target kuantitas, namun ia lupa faktor-faktor yang dapat meningkatkan iman. Ia menyeru orang lain, namun meninggalkan dirinya sendiri. Merasa kesibukan sebagai aktifis dan pekerjaan dakwah sudah cukup menjamin menguatnya iman.

Aktifitas dan Peran yang Tak Seimbang
Seorang Muslim, khususnya seorang dai, pasti memiliki lebih dari satu peran dalam hidupnya. Ada peran keluarga sebagai suami (bagi yang sudah menikah), ayah (bagi yang telah memiliki anak), anak (khususnya bagi aktifis muda yang belum menikah), karyawan atau pimpinan di tempat kerja, anggota masyarakat di lingkungannya, organisatoris dan aktifis di organisasinya yang kadang-kadang lebih dari dua, dan seterusnya.

Ketika aktifitas hanya difokuskan pada satu peran, sementara pada banyak peran yang lain ia abai kemudian gagal, maka iman bisa melemah karena ia akan tersibukkan dengan banyak lubang masalah yang ia gali sendiri. Aktifitas yang seimbang, pemenuhan semua peran dengan seimbang lebih menjamin seorang aktifis dakwah untuk tidak hanya imannya tak terganggu dari arah itu, namun juga membuatnya menjadi lebih ideal.

sumber: bersamadakwah.com

Friday, May 23, 2014

[Kisah Nyata] Air Mata Cinta Telah Mengubah Segalanya

 
Jendela Keluarga - Mereka dulunya adalah aktifis dakwah, saat masih menjadi mahasiswa. Di jalan dakwah pula mereka kemudian menikah. Kehidupan pernikahan mereka indah pada awalnya.

Namun bulan-bulan yang terus berlalu hingga hitungan tahun berganti, membuat keduanya mulai berhadapan dengan problem ekonomi. Sang suami, sambil meneruskan kuliah pasca sarjana, berusaha bekerja apa saja. “Yang penting halal,” prinsipnya.

Dari menjadi tukang ojek, jualan kripik, hingga jualan berbagai makanan ringan. Beban hidup suami istri itu semakin besar saat buah hati mereka lahir. Yang menyedihkan, kos-kosan mereka jauh dari kata layak untuk hidup berkeluarga. Atapnya jebol, kamar mandinya bocor.

Setelah lulus S2, sang suami mendapatkan pekerjaan baru sebagai makelar tanah. Ia sendiri merasa pekerjaan ini bukanlah pekerjaan tetap dan menjadi sebuah ironi bagi dirinya yang lulusan terbaik saat kuliah S1 dan kini menjadi Magister Fisika. Namun setidaknya, penghasilannya kini lebih besar dari sebelumnya. Menjadi makelar, membuatnya sangat sibuk. Siang malam ia mencari pembeli. Sebelum matahari terbit ia sudah memacu motornya, dan saat larut malam baru pulang. Praktis, si kecil pun jarang bertemu dengannya.

Menjalani pekerjaan barunya, meski penghasilan lebih besar, pelan-pelan banyak kebahagiaan yang hilang. Tak bisa bercanda dengan buah hati yang sedang lucu-lucunya, juga tak banyak waktu membersamai istrinya.
Yang tak kalah berat baginya, ia yang dulunya aktifis dakwah kini tak sempat berjamaah di masjid kecuali menjadi makmum masbuk. Ia tak lagi hadir di majelis-majelis tarbiyah. Bahkan tak ada lagi tahajud… Ia merasa badai futur sudah sedemikian dahsyat menghempas. “Inikah cita-cita pernikahan itu? Ke mana bunga- bunga mimpi hidup dalam keluarga sakinah, mawaddah, warahmah?” tanyanya kepada hati kecilnya.

Hingga suatu ketika di larut malam setelah ia seharian mencari pembeli. Istri terkasih mendekapnya sangat erat. Akhwat yang dicintainya itu menangis terisak- isak. Seakan-akan ia akan pergi dan tak akan pernah kembali lagi. “Mas… aku tidak pernah meminta uang banyak. Saya juga tidak memintamu untuk bekerja sekaras ini. Sederhana sekali pintaku, engkau kembali menjadi orang yang shaleh, dan aktif dalam dakwah” ucapnya sambil terisak tanpa melepaskan dekapannya.

Sang suami hanya bisa terdiam. Kata-kata membuatnya tak sanggup menahan air mata. “Mas… aku ingin seperti dulu, biar susah tapi kita bisa berjalan bersama ke tempat ta’lim. Sahur senin-kamis bareng. Saling membangunkan dan mengingatkan shalat malam. Mungkin Mas tidak tahu, kenapa aku memilih Mas jadi suami? Karena tidak ada yang lebih membahagiakan daripada melihat suami yang berjalan meninggalkan rumah menuju masjid untuk shalat berjama’ah”

Malam itu menjadi malam paling bersejarah dalam kehidupan pernikahan mereka. Untaian kalimat yang diiringi air mata itu bukan hanya melelehkan air mata yang sama. Tetapi juga menjadi jalan pertaubatan bagi sang suami. Menjadi pintu kembalinya seorang ikhwan ke medan dakwah dan medan juang.

Atas izin Allah, air mata cinta telah mengubah segalanya. Mengembalikan jiwa yang futur kepada Rabbnya. Menarik kembali hati yang menjauh ke jalur orbitnya. Menghadirkan lagi ketenangan dan kedamaian yang sempat hilang sekian lama. Cinta yang syar’i kepada suami membuat sang istri kehilangan saat sang suami jauh dari Tuhannya.

Cinta mengubah rasa kehilangan menjadi kesedihan yang memuarakan air mata. Lalu air mata itu tumpah dalam keheningan malam bersama sujud-sujud yang panjang. Air mata itu juga hadir bersama kata-kata cinta yang meminta suami kembali bersamanya; dalam mendekatkan diri kepada Ilahi. Maka untuk setiap istri, apa pun masalah suamimu dan apapun masalahmu dengan suamimu. Hadirkan cinta sebelum engkau menghadirkan perasaan lainnya. Cinta yang membuatmu berdoa mengetuk perkenanNya. Sebab Dialah yang memegang hati dan jiwa seluruh hambaNya. Dengan cinta pula, ungkapkan perasaanmu kepada belahan jiwa. Jika batu saja bisa pecah lantaran tetes air.

*Kisah di atas tersebut berdasarkan kisah nyata Abu Fakir, salah seorang peserta Kompetisi Menulis Pengalaman Dakwah (KMPD) Bersama Dakwah asal Bandung. [dikutip dari whatsapp Sahabat Im]

Sumber: pksciktim.org

Tuesday, May 13, 2014

Masjid Gedhe Kauman "Pesona Islam dalam Corak Budaya Jawa"

Masjid Gedhe Kauman

Jendela Keluarga: Sejarah keberadaan Masjid Gedhe Kauman tidak bisa dilepaskan dari Kraton Kasultanan Yogyakarta sebagai kerajaan Islam dalam perundingan Giyanti pada tahun 1755. Masjid Gedhe Kauman berdiri 18 tahun kemudian setelah perjanjian Giyanti.  Keistimewaan Masjid Gedhe Kauman adalah satu-satunya masjid raya di Indonesia yang berumur lebih 200 tahun menyimpan begitu banyak potensi sejarah di dalamnya.  Gaya arsitekturalnya yang kental dengan nuansa Kraton menjadi daya tarik tersendiri untuk dijadikan objek wisata sejarah bagi wisatawan lokal maupun asing. Posisi Masjid Gedhe Kauman tidak jauh dari Kraton Yogyakarta, sebelah barat tepat disamping Alun-alun Utara. Secara administrasi masjid ini beralamat di Kampung Kauman, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.

Bila kita melihat bagian atap masjid ini menggunakan sistem atap tumpang tiga dengan mustaka yang mengilustrasikan daun kluwih dan gadha. Sistem atap tumpang tiga ini memiliki makna kesempurnaan hidup melalui tiga tahapan kehidupan manusia yaitu, Syariat, Makrifat dan Hakekat. Perubahan jaman dengan segala peristiwanya telah membuat bangunan masjid ini berkembang dan berbeda dengan masa lalunya. Pada tahun 1867 terjadi gempa besar yang meruntuhkan bangunan asli serambi Masjid Gedhe Kauman diganti dengan menggunakan material yang khusus diperuntukkan bagi bangunan kraton. Tidak ketinggalan pula lantai dasar masjid yang terbuat dari batu kali kini telah diganti dengan marmer dari Italia. Pesona dari Masjid Gedhe Kauman terletak pada beberapa keunikan salah satunya pemasangan batu kali putih pada dinding masjid tidak menggunakan semen dan unsure perekat lain, serta penggunaan kayu jati utuh yang telah berusia 200 tahun lebih sebagai penumpang bangunan masjid tersebut.

Seperti pada umumnya sebuah masjid raya, Masjid Gedhe Kauman terdiri dari masjid induk dengan satu ruang utama sebagai tempat untuk sholat yang dilengkapi tempat imam memimpin sholat atau mihrab. Samping kiri belakang mihrab terdapat maksura yang terbuat dari kayu jati bujur sangkar dengan lantai marmer yang lebih tinggi serta dilengkapi dengan tombak. Maksura difungsikan sebagai tempat pengamanan raja apabila Sri Sultan berkenan sholat berjamaah di Masjid Gedhe Kauman. Tidak jauh dari mihrab terdapat Mimbar yang berbentuk singgasana berundak sebagai tempat bagi khotib dalam menyampaikan khotbah Jumat. Mimbar dibuat dari kayu jati berhiaskan ukiran indah berbentuk ornament stilir tumbuh-tumbuhan dan bunga di prada emas.

Selain ruang inti masjid induk juga dilengkapi dengan berbagai ruangan yang memiliki fungsi berbeda, seperti pawestren (tempat khusus bagi jamaah putri), yakihun (ruang khusus peristirahatan para ulama, khotib, dan merbot), blumbang (kolam), dan tentu saja serambi masjid. Bagian lain dari kompleks Masjid Gedhe pada masa sekarang adalah KUA, kantor Takmir, Pagongan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan gamelan Sekaten, Pajagan yang dulunya digunakan sebagai tempat prajurit kraton berjaga dan terletak memanjang di kanan kiri gapura, serta regol atau gapura yang berbentuk Semar Tinandu dan merupakan pintu gerbang utama kompleks masjid.

Tak jauh berbeda dengan masjid atau mushalla pada umumnya, menyambut bulan Ramadhan Masjid Gedhe juga menyiapkan rangkaian acara dan takjilan buka bersama yang tiap harinya dikunjungi hingga 600 orang jamaah. Menurut Julianto Supardi, ketua panitia Ramadhan Masjid Gedhe, bahkan terdapat hari khusus dengan menu spesial. "Setiap hari Kamis kami (panitia-red) khusus menyembelih kambing dan menyediakan Gulai Kambing sebagai menu buka puasa". Jika anda bukan penderita tekanan darah tinggi akut, penulis rasa, menu special tersebut patut untuk dicoba dan jangan lupa untuk membawa kamera jika Anda tidak ingin melewatkan wisata religi dari nilai sejarah serta kemegahan yang unik dari arsitektur masjid tertua di Jogja tersebut. (Foto dan Teks oleh Aan Ardian/www.kotajogja.com)