Selamat Datang di Web Jendela Keluarga Aris Nurkholis - Ratih Kusuma Wardani

Jendela Keluarga: Mewujudkan Keluarga Islami

Keluarga muslim adalah keluarga yang dibangun atas dasar nilai-nilai keislaman, Setiap anggota keluarga komintmen terhadap nilai-nilai keislaman. Sehingga keluarga menjadi tauladan dan lebih dari itu keluarga menjadi pusat dakwah Islam.

Merajut Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah

Keluarga sakinah adalah keluarga yang semua anggota keluarganya merasakan cinta kasih, keamanan, ketentraman, perlindungan, bahagia, keberkahan, terhormat, dihargai, dipercaya dan dirahmati oleh Allah SWT.

Cinta Tanpa Syarat

Ketika suami dan isteri sudah menetapkan “cinta tanpa syarat” dan saling memahami, maka perbedaan dan pertengkaran tidak membesar menjadi konflik yang merusakkan kebahagiaan keluarga.

Cinta Tidak Harus Dengan Kata

Mencintai dengan sederhana, adalah mencintai “dengan kata yang tak sempat diucapkan” dan “dengan isyarat yang tak sempat disampaikan”.

Komunikasi dan Interaksi Penuh Cinta

Hal yang sangat vital perannya dalam menjaga keharmonisan rumah tangga adalah interaksi dan komunikasi yang sehat, komunikasi yang indah dan melegakan serta komunikasi penuh cinta antara seluruh anggotanya.

Thursday, February 13, 2014

BEM FIS Universitas Negeri Padang Gelar Lomba Menulis Esai Tingkat Nasional



Jendela Keluarga: Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang (BEM FIS UNP) bekerjasama dengan Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia menggelar Lomba Menulis Esai Tingkat Nasional 2014. Lomba dibuka dari sekarang hingga berakhir pada 10 Maret 2014.

Lomba ini terbuka untuk mahasiswa perguruan tinggi di seluruh Indonesia, baik mahasiswa D3 atau S1 yang masih aktif (dibuktikan dengan melampirkan Kartu Tanda Mahasiswa pada saat pengiriman naskah).

Panitia Lomba BEM FIS UNP, Alif Melky dan Khairatul Ukhti Rabu (12/2), menyebutkan, peserta dapat memilih salah satu tema dari tiga tema yang diperlombakan, yaitu: Agama dan Pendidikan, Agama dan Pembangunan Ekonomi, serta Agama dan Politik. Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu karya (maksimal 2 karya).

Syarat dan ketentuan lainnya, panjang naskah esai minimal 5 halaman dan maksimal 7 halaman, diketik di kertas A4, font Times New Roman 12, spasi 1,5. Margin 4 cm kiri, 3 cm kanan, 3 cm bawah, dan 3 cm atas. Judul bebas, namun harus sesuai dengan tema pilihan lomba.

Sementara, nama penulis dan asal perguruan tinggi diletakkan antara judul dan naskah. Naskah esai berisi tiga bagian, yaitu pendahuluan (berisi latar persoalan dan identifikasi topik bahasan), isi (pembahasan dan analisis), dan konklusi (kesimpulan/penutup). Tiga bagian tersebut tidak harus disebutkan secara eksplisit.
Selain itu, peserta menuliskan biodata di halaman akhir (berbentuk narasi, maksimal 150 kata) disertai foto diri. Dan naskah dikirim melalui email paling lambat 10 Maret 2014 pukul 23.59 WIB ke email: Bemfiscerdas@gmail.com atau kerohanianbemfisunp@yahoo.co.id.

Ditambahkan, berkas yang dikirim meliputi naskah esai dan lembar orisinalitas karya. Lembar orisinalitas yang dikirim via email dipindai/scan dalam bentuk file JPEG/PDF. Sementara Dewan Juri lomba terdiri dari Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang dan Tim Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia.

Naskah esai terbaik akan menerima hadiah:  Juara I uang tunai Rp 1.000.000 + piagam + trophy + Paket Buku, Juara II uang tunai Rp750.000 + piagam + trophy + Paket Buku, dan Juara III uang tunai Rp500.000 + piagam + trophy + Paket Buku. Karya 35 finalis terbaik akan diterbitkan dalam buku kumpulan esai terbaik.

Ketua BEM FIS UNP Chandra Prawira Negara berharap lomba menulis esai ini dapat diikuti seluruh mahasiswa di Indonesia yang hobi menulis. Tujuan lain dari lomba ini, tambahnya, diharapkan akan lahir penulis-penulis muda Indonesia yang berpikir kritis dan berani menuangkan gagasannya lewat tulisan. “Mari kita sukseskan bersama lomba ini,” ujarnya.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai lomba ini, calon peserta dapat menghubungi Panitia Lomba: BEM FIS UNP, Lantai 1 Dekanat FIS UNP, Jalan Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang, Sumatera Barat, email: Bemfiscerdas@gmail.comKerohanianbemfisunp@yahoo.co.id, dan kontak panitia: 085765200291 (Alif Melky), 083181614121 (Khairatul Ukhti).

Wednesday, February 12, 2014

Mengapa Finlandia Memiliki Sistem Pendidikan Terbaik Di Dunia

Mengejutkan. Ternyata negara yang paling oke tata kelola pendidikannya bukanlah Amerika Serikat, Jepang atau Jerman. Akan tetapi, kiblat pendidikan dunia saat ini mengarah ke negara Finlandia.

Amerika Serikat sendiri berada jauh dibawah level Finlandia, tepatnya di urutan ke-17. Lalu, dimana daya tariknya sistem pendidikan di Finlandia dengan negara-negara lainnya khususnya Indonesia? Jawabannya adalah di kemandirian siswa dan gurunya.

Di Finlandia kemandirian dalam mengikuti proses belajar mengajar itu tidak hanya dinikmati oleh guru-gurunya yang begitu dihormati tetapi juga ditularkan kepada para pelajar melalui berbagai kesempatan-kesempatan penting.

Salah satunya dimana setiap pelajar diberi otonomi khusus untuk menentukan jadwal ujiannya untuk mata pelajaran yang menurutnya sudah dia kuasai.

Sistem inilah yang dipertahankan oleh Finlandia hingga akhirnya berhasil mengantarkan negara ini berada pada posisi puncak sebagai negara yang paling berhasil mengelola pendidikan nasionalnya.

Fantastiknya, dalam evaluasi belajar, angka ketidak lulusan secara nasional tidak pernah melebihi 2 persen pertahunnya. Finlandia juga tidak mengenal istilah ujian semester apalagi ujian nasional layaknya ditanah air.

Evaluasi belajar secara nasional dilakukan tanpa ada intervensi pemerintah sekali pun. Karena setiap sekolah bahkan guru berkuasa penuh untuk menyusun kurikulumnya sendiri.

Jadi jangan pernah berhayal bahwa guru-guru di Finlandia disibukkan untuk mengejar terget-target tertentu karena di negeri ini guru selalu menyesuaikan bahan ajarnya dengan kebutuhan setiap pelajar.

Jadi, di Finlandia siapa pun presidennya dan menteri pendidikannya tidak akan berpengaruh signifikan terhadap masa depan pendidikan. Karena fungsi pemerintah dalam memajukan sektor pendidikan adalah dukungan finansial dan legalitas.

Mau bagaimana caranya, maka gurulah yang berwewenang atas itu karena guru dipandang sebagai sosok yang paling mengerti mau dimana wajah pendidikan Finlandia dibawa dimasa yang akan datang.

Sistem ini telah berdampak positif kepada pola cara mengajar guru yang tidak terlalu dipusingkan oleh hiruk pikuknya politik nasional negaranya.

Keseriusan negara Finlandia menyokong keberhasilan pendidikan nasionalnya dibuktikan dengan diterapkannya kebijakan gratis sekolah 12 tahun. Kerenkan?

Guru-guru Finlandia adalah lulusan terbaik setiap perguruan tinggi dan mereka harus masuk dalam kelompok 10 besar lulusan terbaik. Jika tidak, jangan pernah bermimpi jadi guru di negeri ini.

Itulah sebabnya guru-guru di Finlandia betul-betul berdedikasi tinggi. Gajinya besar dong? Tidak. Guru-guru Finlandia justru digaji dengan gaji secukupnya bahkan bisa dikatakan kurang memadai.

Tetapi gurunya begitu menikmati profesinya hal ini karena mayoritas masyarakat Finlandia begitu menghormati dan menghargai profesi seorang guru.

Di Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke fakultas hukum atau kedokteran!

Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia.



Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK!
Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia.

Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Adanya terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan, dan mengakibatkan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan.

Kelompok siswa yang lambat mendapat dukungan intensif. Hal ini juga yang membuat Finlandia sukses.

Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha.

Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya.

Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing. Ranking hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.

Ditanah air Indonesia, sebenarnya sistem pendidikan Finlandia telah terterapkan sejak tahun 1961 melalui wadah gerakan pramuka. Apa yang berlaku di Finlandia jelas-jelas merupakan sistem pendidikan yang berlalu di gerakan pramuka.

Dimana setiap kecakapan dan keterampilan dibidang tertentu yang dimiliki oleh setiap anggota pramuka, bila sudah merasa mampu bisa mengusulkan diri untuk di uji.

Disamping itu, setiap 32 orang anggota pramuka dibina oleh 3 orang pembina secara terus menerus. Akan tetapi sistem pendidikan kepanduan ditanah air ini tidak mendapat respon yang positif ditanah air.

Buktinya kendati berhasil melahirkan kader-kader bangsa yang mandiri, negara ternyata tidak berani mengalokasikan dana BOS yang ada pada setiap sekolah untuk sepersekian persen wajib dipergunakan untuk mengelola gerakan pramuka di gugus depan.

Pendidikan nasional kita yang masih sarat dengan kepentingan politik kepala daerah menjadikan potret pendidikan begitu semraut. Pelaksanaan UN yang jelas lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya selalu dipertahankan untuk alasan yang tidak jelas.

Bahkan ironisnya lagi, UN telah mengajarkan bangsa ini bagaimana berlaku curang dan menipu. Gilanya lagi peserta UN dikawal dan diamati setiap detik melalui layar CCTV.

Seperti teroriskan. Cara-cara gila ini begitu dibangga-banggakan oleh pemerintah bahkan institusi pendidikan sendiri. Padahal metode ini punya dampak physicologi bagi para pelajar dimana UN benar-benar menjadi beban berat.

Jadi jangan heran bila di Nias pada hari pertama UN ada siswa yang meninggal dunia begitu menerima lembar soal ujian.

Finlandia tidak pernah membebani muridnya untuk hal-hal yang kurang bermutu atau mengurangi ke-kreativitasan seorang anak setelah meninggalkan rumah sekolah.

Maka, tugas tugas (PR), les tambahan dan bimbingan ini dan itu nyaris tidak pernah ada di Finlandia. Bagaimana dengan tanah air? Tekanan yang begitu berat sangat terasa apalagi menjelang ujian nasional.

Setiap murid selalu diberi les tambahan yang berlebihan, pelajar di wajibkan mengikuti Tryout hampir tiap bulan dengan alasan untuk mengukur kemampuan siswa.

Dirumah disuguhi lagi dengan tugas-tugas berat bahkan ada lagi menu les tambahan yang ditawarkan padahal nuansa bisnisnya lebih terasa daripada urgensinya bagi peserta didik. Repot bukan?

Alhasil, pelajar tanah air lahir dan besar tanpa pernah mempergunakan otaknya untuk berkreativitas. Generasi muda pun besar penuh dengan tekanan. Jadi jangan heran, walaupun lulus UN 100 persen ternyata persentasi lulus SMPTN berbanding terbalik dengan kelulusan UN.

Inilah setidaknya potret pendidikan kita dewasa ini. Indonesia jatuh kepada tingkat kekhawatiran yang terlalu berlebihan. Alih-alih untuk mencerdaskan bangsa tetapi cara-cara yang dilakukan justru mengantarkan bangsa ini kelembah kehancuran.

Oleh karena itu kita perlu berbenah. Mengembalikan sistem pendidikan kezaman dahulu kala (seperti cerita orangtua kita) dimana setiap anak dan orangtua begitu menghormati guru perlu kita lakukan.

Guru harus diberi otoritas penuh untuk mengatur kurikulumnya sendiri. Setiap anak juga tidak dibebani dengan tugas ini dan itu. Bahkan birokrasi pendidikan kita yang berbelit-belit perlahan-lahan harus dikurangi.

Wajib belajar 12 tahun mutlak harus dilakukan tentunya dengan biaya gratis. Tidak hanya itu wajar 12 tahun itu harus dengan satu izajah saja yaitu izajah SMA.

Sedangkan untuk SD dan SMP tidak lagi mengeluarkan izajah mengingat tuntutan dunia kerja saat ini pun izajah dua jenjang pendidikan ini tidak begitu diperlukan.

Oleh karena itu, perpindahan dari tingkat SD ke SMP cukuplah dengan nilai rapor begitu juga dari SMP ke SMA.

Maka evaluasi belajar secara nasional hanya dilakukan dijenjang SMA ketika yang bersangkutan akan melanjut keperguruan tinggi atau merambah dunia kerja.

Menggratiskan pendidikan dinegara ini bukanlah hal yang mustahil. Bukankah 40 persen APBN kita mark-up dan 30 persennya dikorupsi.

Jadi andai pengelolaan keuangan negara kita ditata dengan baik maka tidak mustahil dimasa-masa yang akan datang biaya pendidikan kita yang saat ini ditampung 20 persen dalam APBN kedepannya akan meningkat menjadi 50 persen.

Bila sudah demikian, bukankah pendidikan kita sudah bisa digratiskan.

Beberapa hal yang mungkin bisa ditiru, dari sistem pendidikan yang ada di Finladia, diantaranya :



1. Anak Finlandia tidak memulai sekolah sampai usia mereka 7 Thn. ( Bandingkan dengan para orangtua di Indonesia justru bangga anaknya sekolah pada usia dibawah usia 7 tahun. bahkan dengan beben pembelajaran yang berat.)

2. Tidak di bebani Ujian dan PR, sampai menjelang usia mereka remaja.

3. Anak-anak tidak diukur sama sekali selama enam tahun pertama pendidikan mereka. ( Pada sistem pendidikan kita , Murid SD sampai stress karena sering ditakuti Pihak sekolah, dengan seabreg Ujian, Padahal terkadang anak sering tidak diajar ).
The children are not measured at all for the first six years of their education.

4. Hanya ada satu tes standar wajib di Finlandia, yang diambil ketika anak-anak berusia 16 Tahun. ( Bandingkan dengan sistem ujian ujian di SMP dan SMA, Ditambah UN, bukan saja membuat Lembaga pendidikan tidak jujur, Anak hanya dihargai Otaknya saja, Minus bakat dan Minat,)

5. Tidak ada Kelas Unggulan,semua kemampuan berada pada kelas yang sama. Dan terbukti akhirnya RSBI /RSI di indonesia oleh MK dicabut keberadaanya, karena akan tercipta kasta kasta baru dalam dunia pendidikan.



6.Finlandia menghabiskan sekitar 30 persen lebih untuk biaya pendidikan per siswa mengungguli Amerika Serikat.
7. 30 persen anak-anak menerima bantuan tambahan selama sembilan tahun pertama mereka sekolah.

8. 66 persen siswa masuk ke perguruan tinggi.Dan tertinggi di erofa

9. Nyaris semua siswa memilki kemampuan akademis yang merata

10. Kelas sains maksimal 16 siswa sehingga mereka dapat melakukan eksperimen praktis dalam setiap kelas.
.Science classes are capped at 16 students so that they may perform practical experiments in every class.



11. 93 persen masyarakat Finlandia lulus dari SMA.bahkan17,5 peresen lebih tinggi dari AS .
12. 43 persen dari Finlandia siswa sekolah menengah pergi ke sekolah kejuruan.

13.Siswa SD mendapatkan 75 menit dari istirahat sehari di Finlandia dibandingkan rata-rata 27 menit di Amerika Serikat.
43 percent of Finnish high-school students go to vocational schools.

14. Guru hanya menghabiskan 4 jam sehari di dalam kelas, dan mengambil 2 jam seminggu untuk “pengembangan profesional.”
Teachers only spend 4 hours a day in the classroom, and take 2 hours a week for “professional development.”

15. Finlandia memiliki jumlah guru sebanyak di New York City, namun siswa jauh lebih sedikit. Dengan perbandingan 600.000 siswa di finlandia dengan 1,1 juta di NYC.

Tuesday, February 11, 2014

Istriku Sayang, Maafkan Aku...





Jendela Keluarga: Suatu hari seorang suami pulang kerja, dan mendapati tiga orang anaknya sedang berada di depan rumah. Semuanya bermain lumpur, dan masih memakai pakaian tidur. Berarti semenjak bangun tidur, mereka belum mandi dan belum berganti pakaian.

Sang suami melangkah menuju rumah lebih jauh.. Ternyata .. kotak-kotak bekas bungkus makanan tersebar di mana-mana. Kertas-kertas bungkus dan plastik bertebaran tidak karuan. Dan … pintu rumah bagian depan dalam keadaan terbuka.

Begitu ia melewati pintu dan memasuki rumah... MasyaAllah … kacau … berantakan … ada lampu yang pecah. Ada sajadah yang tertempel dengan permen karet di dinding. Televisi dalam keadaan on dan dengan volume maksimal. Boneka bertebaran di mana-mana. Pakaian acak-acakan tidak karuan menyebar ke seluruh penjuru ruangan.

Dapur? Ooooh tempat cucian piring penuh dengan piring kotor. Sisa makanan pagi masih ada di atas meja makan. Pintu kulkas terbuka lebar.

Sang suami mencoba melihat lantai atas. Ia langkahi boneka-boneka yang berserakan itu. Ia injak-injak pula pakaian yang berserakan tersebut. Maksudnya adalah hendak mendapatkan istrinya, siapa tahu ada masalah serius dengannya.

Pertama sekali ia dikejutkan oleh air yang meluber dari kamar mandi. Semua handuk berada di atas lantai dan basah kuyup. Sabun telah berubah menjadi buih. Tisu kamar mandi sudah tidak karuan rupa, bentuk dan tempatnya. Cermin penuh dengan coretan-coretan odol..

dan....

Begitu ia melompat ke kamar tidur...

Ia dapati istrinya sedang tiduran sambil membaca komik!!!

?????#$%!###

Melihat kepanikan sang suami, sang istri memandang kepadanya dengan tersenyum.

Dengan penuh keheranan sang suami bertanya: “Apa yang terjadi hari ini wahai istriku?!!”

Sekali lagi sang istri tersenyum seraya berkata:

“Bukankah setiap kali pulang kerja engkau bertanya dengan penuh ketidakpuasan: 'Apa sih yang kamu kerjakan hari ini wahai istriku' bukankah begitu wahai suamiku tersayang?!”

"Betul," jawab sang suami.

“Baik,” kata sang istri, "hari ini, aku tidak melakukan apa yang biasanya aku lakukan”.


***



Subhanallah dari cuplikan kisah di atas ada banyak pesan yang bisa kita petik terlepas dari apakah kisah tersebut nyata adanya atau tidak. Beberapa pesan yang ingin disampaikan adalah:

1. Penting sekali semua orang memahami, betapa orang lain mati-matian dalam menyelesaikan pekerjaannya, dan betapa besar pengorbanan yang telah dilakukan oleh orang lain itu agar kehidupan ini tetap berimbang, berimbang antara MENGAMBIL dan MEMBERI, TAKE and GIVE.

2. Dan … agar tidak ada yang mengira bahwa dialah satu-satunya orang yang habis-habisan dalam berkorban, menanggung derita, menghadapi kesulitan dan masalah serta menyelesaikannya.

3. Dan … jangan dikira bahwa orang-orang yang ada di sekelilingnya, yang tampaknya santai, diam, dan enak-enakan … jangan dikira bahwa mereka tidak mempunyai andil apa-apa.

4. Oleh karena itu, HARGAILAH JERIH PAYAH DAN KIPRAH ORANG LAIN dan JANGAN MELIHAT DARI SUDUT PANDANG YANG SEMPIT.

Dalam konteks cuplikan kisah tersebut digambarkan betapa suami banyak menuntut kepada seorang istri untuk dapat melakukan banyak hal dengan baik dan sempurna, bahkan apapun yang dilakukan sang istri dilihat tidak ada artinya di hadapan sang suami. Bahkan yang selalu terucap dari sang suami kepada istrinya: "Apa yang terjadi hari ini wahai istriku..?".  Walaupun sejatinya begitu besar hal yang dilakukan oleh sang istri dan mungkin jauh lebih besar dan berat jika dibandingkan oleh yang dilakukan oleh sang suami. Dan sang suami baru tersadar bahwasanya apa yang telah dilakukan sang istri begitu besar dalam kehidupan rumah tangganya ketika suatu waktu sang istri berdiam diri tidak melakukan kegiatan apapun di rumah. Ketika sang suami pulang kerja Ia terkejut dan shok ketika masuk rumah karena ia dapati kondisi rumah yang berantakan. Dan Ia (sang suami) baru tersadar bahwa apa yang selama ini dilakukan Istrinya luar biasa dan begitu besar pengorbanan dalam rumah tangganya.

Jadi sungguh jangan pernah  berfikir bahwa dialah (suami) satu-satunya orang yang habis-habisan dalam berkorban, menanggung derita, menghadapi kesulitan dan masalah serta menyelesaikannya. Sedang dia menganggap bahwa orang-orang yang ada di sekelilingnya tampaknya santai, diam, dan enak-enakan, serta bahkan tidak mempunyai andil apa-apa. Bahkan boleh jadi apa yang dilakukan oleh sang istri berimbang atau bahkan jauh lebih besar dengan apa yang dilakukan oleh sang suami.

Oleh karena itu, HARGAILAH JERIH PAYAH DAN KIPRAH ORANG LAIN dan JANGAN MELIHAT DARI SUDUT PANDANG YANG SEMPIT. 




Suami Sayang Istri

 


Jendela Keluarga: Memberi hadiah adalah salah satu cara yang diajarkan Rasulullah agar kita saling mencintai. Memberi hadiah tidak terbatas pada strata sosial, umur ataupun batas lainnya. Ia disarankan untuk dilakukan sesering mungkin, kepada siapapun, dalam keadaan bagaimanapun. Baik dalam kehidupan berkeluarga, antara suami, istri dan anak-anak. Ataupun dalam kehidupan bermasyarakat. Baik kepada sahabat sesama muslim, ataupun masyarakat secara umum.

Bentuk dari hadiah pun tidak dibatasi. Bukan hanya berlian atau intan permata. Jika pun hadiah hanya berbentuk buku murah ataupun makan gratis di warung sederhana, jika dilandasi dengan ketulusan, maka hadiah tersebut akan menjadi amal kebaikan dan semakin menumbuhkan cinta diantara sesama kita.

Dalam kehidupan suami istri, saling memberi hadiah merupakan obat mujarab yang bisa membuat pernikahan semakin hangat, dan cinta diantara keduanya semakin bertumbuh. Dalam tahap tertentu, ketika rumah tangga tengah diuji dengan badai atau angin sepoi, memberi kejutan berupa hadiah kesayangan pasangan kita, akan bisa mencairkan suasana dan membuat pasangan merasa dihargai.

Hal inilah yang dilakukan oleh Faris. Pria yang baru saja menikah ini mempunyai kebiasaan membawakan hadiah untuk istrinya, sepulangnya dia bekerja. Di sepanjang jalan pulang, dia selalu melihat ke sekeliling untuk membeli apapun. Baik itu kue, souvenir atau yang lain. Ritual ini, ia lakukan setiap hari. Tanpa bosan, karena dilakukan dengan sepenuh hati, karena cinta dan melakukan sunnah nabi.

Hingga, sampailah dia pada suatu malam. Ada kerjaan lembur di kantornya. Alhasil, di sepanjang perjalanan pulang, dia tidak menemukan apapun untuk dibeli. Semua penjual yang biasanya menjajakan dagangan juga tutup semua. Dia kemudian berfikir keras untuk terus mempertahankan kebiasaan baiknya itu.

Ia terus menyusuri jalan menuju surga mereka. Pikirannya sibuk mencari jalan keluar. Hingga sampailah ia di depan halaman, namun belum membawa apapun untuk dihadiahkan kepada bidadarinya yang tengah menunggu di balik pintu. Dalam batas ikhtiarnya itu, pandangannya menabrak setangkai mawar yang memang ditanam oleh istrinya di halaman rumah, dalam sebuah pot. Dalam jenak, ia melangkah perlahan dan kemudian memetik tangkai itu.

Diketuklah pintu, beriring salam. Dijawablah salam, oleh suara lembut di balik pintu. Dalam jenak, pintu dibuka oleh bidadari berjilbab rapi. Manis senyumnya, hangat sambutannya. Diciumlah tangan si Faris, diambillah tas yang ada di bahu pangerannya itu. Dalam jenak, Faris berujar, “Dik,” Yang dipanggil menghentikan langkah, menghadapkan badannya secara sempurna, dengan isyarat mata mengiyakan panggilan mesra itu. “Maafkan mas, Sayang.” Mata sang bidadari mendadak berlukiskan kebingungan, tapi dia hanya diam. Seraya mendengarkan dengan hormat setiap kata yang terlontar dari bibir kekasih hatinya itu. “Mas tidak menemukan apapun untuk hadiah malam ini. Mas dapat jatah lembur, semua pedagang sudah tutup ketika mas pulang.” Si cantik hanya tersenyum, lega, sembari mengangguk.

Ketika istrinya hendak meletakkan tas, Faris kembali berkata, “Mas hanya bawa ini untuk hadiah malam ini.” Ucapnya sambil menyodorkan setangkai mawar yang baru dipetiknya beberapa menit yang lalu. Sambil menoleh, istri sholehahnya itu tersenyum, semakin manis. Serta merta, diterimalah uluran tangkai mawar, dicium wanginya, sembari berucap, “Terimakasih mas, Sayang.” Malam itu, kehangatan menjalari di setiap jenak rumah itu, hingga pagi dan hari-hari berikutnya.

Beberapa hari kemudian, Faris dihadapkan pada kejadian yang sama. Kali ini, lebih seru lantaran tak ada lagi mawar di depan rumah mereka. Namun, Faris tidak pernah berhenti berharap dan berkomitmen untuk selalu membawa hadiah sepulang kerja. Dalam kebingungan itu, ketika ikhtiar sudah mencapai puncak, selalu ada solusi yang Allah berikan. Apalagi, bagi mereka yang berniat melakukan kebaikan untuk orang-orang yang dicintainya.

Hingga didapatilah sebuah batu kecil. Diambillah batu tersebut, dan kemudian dicuci. Setelah mengetuk pintu dan melakukan ritual cium tangan dan berbagi senyum, Faris berujar kepada istrinya, “Dik, maafin mas ya. Mas hanya mendapati ini untuk hadiah malam ini.” Serta merta, terbitlah senyum dari bidarinya itu, beriring bingung lantaran yang diberikan oleh suaminya adalah batu kecil. “Kok batu, Mas? Buat apa?” Seperti mengerti kebingungan istrinya, Faris mendekat, sembari mengirimkan isyarat bahwa dia akan membisikkan sesuatu kepada istrinya, “Di jalan sudah tidak ada penjual yang menjajakan dagangannya. Mawar depan rumah kita juga sedang tidak mekar. Jadi, batu ini untuk penggosok badan ketika adik mandi.”

Begitulah. Cinta itu sederhana. Sesederhana memberi apapun kepada pasangan kita. Asalkan bermanfaat, dan dilandasi keikhlasan. Cerita ini pula yang melandasi sebuah asas, bahwa bahagia milik semua orang. Bukan hanya milik Presiden, Menteri atau anggota DPR dengan fasilitas mewah. Tetapi bagi kita, selama masih menjadi muslim, maka bahagia bisa didapat dari mana saja. Tentu, ketika kita tak lelah menuntut ilmu dan bersemangat dalam mengamalkannya.

Semoga apa yang dilakukan Faris menginspirasi kita semua. Semoga setelah ini, akan banyak rumah tangga yang semakin hangat seiring berjalannya waktu. Semoga, esok, kita akan menjadi seperti Faris yang selalu pulang dengan menyertakan hadiah, atau lebih baik darinya dalam hal ini. Baik itu coklat kesukaan istri, buku favorit pasangan kita, atau apapun yang menjadi kesenangannya. Insya Allah, dengan memberi hadiah, seseorang akan saling mencintai dan bertambah cinta diantara keduanya. Jika kemudian memang tak kuasa memberi hadiah berbentuk materi, maka senyum tulus, hangatnya sambutan dan perhatian yang penuh, adalah lebih berharga dari benda apapun yang diberikan tanpa ketulusan.

Sudahkah kita memberikan hadiah untuk orang-orang tercinta hari ini?

sumber: bersamadakwah.com

Monday, February 10, 2014

Maafkan Aku...



Maafkan aku,
Mungkin kau terluka,
Kukira hatimu tersayat
Atau bisa jadi sesak merasuk di dadamu,
Dunia mengapa kau tak berputar perlahan?
Hingga tak terasa usia ku dan usia mu bertambah secara pasti
Tawa, suka, duka berjalan selaras dengan putaran jam

Aku tak tahu pasti
Kapan nafas ini kan berhenti
Tapi aku dapat memastikan
Bahwa malaikat izrail sudah menyiapkan diri untuk bertemu denganku

Mengingatkanmu bukan berarti memarahimu
Menegurmu bukan berarti aku membencimu
Karena aku sungguh mencintaimu
Tak ingin kau jatuh dan sakit oleh orang lain
Tak ingin kau menjauh dan jauh dari Rabbmu

Sayangku padamu berbanding lurus dengan sayangku kepada tubuhku
Yang selalu ingin menjadi yang terbaik di mata-Nya
Aku tahu karena jasad ini takkan kekal
Aku sadar bahwa lisan ini tak selamanya bisa mengingatkanmu
Aku tak pernah berjanji akan selalu bersamamu
Karena kematian yang akan memisahkan kita
Tak selamanya ku bisa mendampingimu
Tak selamanya ku bisa menjagamu
Maka dari kemarin, hari ini dan selama detak nadi ku masih ada
Aku ingin bersama denganmu untuk sama – sama menjadi yang terbaik
Di mata Rabb yang Maha baik

Mari bersama-sama Belajar menjadi dewasa,
Bukan karena usia,
Tapi karena dewasa adalah pilihan untuk menjadi bijaksana

Mari bersama-sama Belajar dengan tauladan
Karena ketauladanan lebih besar manfaat dibanding ratusan retorika

Mari bersama-sama Belajar menjadi penebar cinta
Jika berdekatan denganmu orang semakin Mencintai Rabbnya

Maafkan aku jika mungkin aku yang akan meninggalkanmu
Bukan karena beribu kesalahan saja ku meminta maaf
Tetapi karena kekurangan diri hingga ku sering lalai
Tetaplah menjadi bidadari dunia yang selalu dalam kasih sayang-Nya.

Sunday, February 9, 2014

Manfaat Pembelajaran Tematik Terpadu

Jendela Keluarga: Pada pembelajaran di SD/MI dan sederajat, Kurikulum 2013 menyarankan keutamaan penggunaan model pembelajaran dengan pendekatan tematik terpadu (PTP) atau pembelajaran tematik integratif. Mengapa demikian? Tentunya ada banyak manfaat yang dapat diraih oleh pembelajaran yang mengimplementasikan model pembelajaran ini. Berikut beberapa di antaranya:

  • Melalui penerapan model pembelajaran tematik terpadu (PTP) maka akan tercipta suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.

Suasana kelas memungkinkan semua orang yang ada di dalamnya (utamanya siswa dan guru) akan mempunyai perasaan bersedia menanggung resiko bersama-sama. Contohnya saja, semua orang yang ada di dalam kelas akan berusaha menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang bahkan berupa pertanyaan yang tidak semestinya atau tidak benar tanpa harus menyinggung perasaan sang penanya. Prosedur-prosedur kerja keseharian, memastikan bahwa semua jadwal dapat diprediksi, dan terdapat jaminan bahwa siswa akan merasa aman saat berada di kelas maupun  di luar kelas.  Keterampilan hidup yang dipelajari dapat dikenali, didiskusikan dan dipraktikkan oleh siswa dengan interaksi yang tepat dan dengan perasaan senang di dalam komunitasnya di ruang kelas.
  • Penerapan Pembelajaran Tematik Teerpadu (PTP) mendorong siswa untuk belajar memecahkan masalah sosial dan saling menghargai

Di dalam kehidupan mereka nanti pada saat bermasyarakat di usia dewasanya, siswa-siswa kelas rendah sangat perlu untuk menguasai berbagai keterampilan sosial. Mereka harus mampu dan mempuanyai keterampilan bekerjasama di dalam kelompoknya, melakukan kolaborasi dengan berbagai rekan kerja atau siapa saja, belajar berada di dalam kelompok, dan kemampuan memecahkan konflik di antara anggota kelompok yang selanjutnya akan mendodong mereka untuk dapat memecahkan masalah sosial di sekitarnya dengan tetap saling menghargai.
  • Lingkungan belajar yang ramah pada pendekatan pembelajaran terpadu tematik memberikan peluang sebesar-besarnya bagi siswa untuk belajar dengan lebih baik

Di dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran tematik terpadu, guru harus dapat menggunakan seoptimal mungkin semua lingkungan belajar yang ada di sekitar. Optimalisasi lingkungan belajar akan menciptakan kelas menjadi tempat yang ramah otak untuk pembelajaran. Dengan cara ini, maka guru telah memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi semua siswa untuk mengeksplorasi materi ajar secara luas dan mendalam, kemudian melibatkan mereka secara langsung dalam aktivitas belajar-mengajar.
  • Kecepatan proses pengolahan informasioleh siswa melalui pembelajaran tematik terpadu

Siswa, melalui pendekatan pembelajaran tematik terpadu akan membuat mereka secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi yang disediakan. Proses pengolahan informasi oleh siswa ini tentu tidak hanya dalam hal kuantitas, tetapi yang penting juga adalah kualitasnya. Melalui pendekatan tematik terpadu dapat membantu siswa dalam mengeksplorasi konsep-konsep baru dan membantu mereka agar siap mengembangkan pengetahuannya.
  • Aplikasi materi pembelajaran langsung dalam konteks kehidupan sehari-hari (real life situation)

Beberapa waktu yang lalu santer dibicarakan tentang pembelajaran di kelas yang harus berangkat dari masalah nyata dari kehidupan sehari-hari siswa (real life situation) atau kontekstual. Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang sangat bersesuaian dengan prinsip kontekstualitas pembelajaran di kelas ini. Pada model pembelajaran tematik terpadu, materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru seharusnya akan dapat diaplikasikan langsung oleh siswa dalam konteks kehidupannya sehari-hari.
  • Model pembelajaran tematik terpadu menganut prinsip mastery learning (belajar tuntas)

Di kelas siapapun guru pasti maklum betul bahwa kecepatan belajar siswa sangatlah variatif dan beragam. Hal ini harus diakomodasi oleh guru sehingga semua siswanya memperoleh kesempatan untuk menguasai materi ajar. Dalam model pembelajaran tematik terpadu, siswa-siswa yang relatif mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan program belajar dimungkinkan untuk mengejar ketertinggalanya dengan dibantu oleh guru melalui pemberian bimbingan khusus dan penerapan prinsip belajar tuntas. Selanjutnya, dengan program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian.

Saturday, February 8, 2014

Karena Dakwah Adalah Cinta



Jendela Keluarga: Teman-teman yang dirahmati Allah mari kita sedikit merenung, bagaimana berat perjuangan Rasulullah dan para sahabat dahulu ketika meletakkan batu pondasi dakwah ini. Tak sekedar caci dan fitnah, segala macam siksaan pun mereka dapatkan. Ada yang ditindas batu, dicambuk di bawah jemuran matahari gurun, di boikot hingga kelaparan, dan tak sedikit yang harus gugur demi berlaku tsabat, teguh berdiri diatas jalan dakwah.

Rasulullah sendiri ketika shalat pernah dilempar kotoran unta, diludahi, diancam, dicaci, dipukul, belum lagi dikata-katai penyair, gila, tukang sihir, dan beragam tudingan miring yang dikarang sesuka-sukanya oleh orang kafir Quraisy.

Inilah Rasulullah, sang penggerak awal Dakwah yang disiksa sebegitu kejamnya. Bayangkan, bila terhadap kekasih-Nya saja Allah memberikan ujian seperti itu dalam berdakwah, maka ujian seperti apakah yang seharusnya kita terima yang bukan apa-apa ini..??

Tapi pertanyaannya, apakah kita sudah menerima ujian seberat yang Rasulullah dan para sahabat terima saat berdakwah..?? Tidak..!! Sangat jauh sekali penderitaan yang beliau hadapi dengan yang kita hadapi dalam proses berdakwah mengubah manusia menjadi hamba-hamba Allah seutuhnya. Namun ada sebuah fenomena aneh yang melanda, kita yang ujiannya tak seberapa ini sepertinya lebih sering mengeluh ketimbang mereka..

Bila seorang sahabat suatu kali saat sedang disiksa keceplosan meminta kepada Rasulullah agar berdoa meminta pertolongan Allah segera turun, langsung Rasulullah tegur..! Beliau ingatkan kalau nabi dan umat sebelum mereka itu lebih berat ujiannya, bahkan ada yang dagingnya disisir dengan sisir besi.Tapi itulah perjuangan mereka yang telah berbuah manis, dimana tongkat estafeta dakwah itu sekarang bisa sampai ke tangan kita setelah melalui berbagai kurun generasi lampau..

Yang perlu kita tekankan disini, bahwa Rasulullah dan para sahabat juga manusia biasa dan memiliki perasaan marah, kecewa, sedih, dan lain sebagainya sama seperti kita. Bahkan di puncak trubulasi dakwah ketika ujian begitu deras menghantam beliau secara bertubi-tubi, Rasulullah bersama para sahabat tetap teguh melaksanakan amanah langit yang ada di pundak mereka: Dakwah..

Bisa dibayangkan, saat orang-orang yang berkontribusi besar melindungi beliau kemudian Allah panggil satu-persatu. Mulai dari paman hingga istri tercinta yang telah begitu banyak memberikan segala yang dimilikinya untuk melindungi dakwah Islam. Kehilangan orang yang dicintai sudah amat berat rasanya, belum ditambah dengan munculnya ancaman dan rongrongan dari kaum musyrik Quraisy.

Rasulullah akhirnya mencoba peruntungan dengan berdakwah diluar kota Madinah, kota Thaif yang merupakan salah satu kota metropolitan bangsa Arab kala itu. Beliau ditemani pembantu yang setia, Zaid bin Haritsah radiyallahu ‘anhu berdakwah menyeru para pembesar Thaif kepada kebaikan dunia-akhirat.

Namun bukansambutan hangat dan kalungan bunga yang beliau terimamelainkan lemparan batu-batu cadas serta hina nestapa, padahal seharusnya ajakan mulia seperti itu mendapat jawaban yang penuh cinta.Lihatlah bagaimana manusia pilihan Allah yang paling mulia diatas muka bumi dilempari batu dan dihina bukan hanya oleh para pembesar, bahkan hingga anak-anak dan orang-orang ‘tak waras’ pun ikut-ikutan..

Demi Allah, manusia beriman mana yang tak teriris hatinya menyaksikan bagaimana sang Rasul mulia menghadapi berat perlawanan masyarakatnya sendiri. Kaki beliau sampai berdarah-darah terseret di tengah-tengah tanah sahara yang panas membara..

Sang anak angkat sekaligus pembantu setia, Zaid bin Haritsah pun menitikkan air mata. Tak habis pikir bagaimana mungkin masyarakat begitu dahsyat menolak ajakan ke syurga dan tega menyakiti nabinya sendiri.. Tapi itulah faktanya jika mata telah dibutakan oleh kepentingan dan syahwat keberhalaan..

Rasul merebahkan diri di sudut kota Thaif, wilayah tersembunyi di perkebunan Bani Rabi’ah untuk sejenak menghela perih. Linangan air mata membasahi wajah beliau, betul-betul sebuah ujian yang sangat berat. Dimulai dari meninggalnya orang-orang tercinta,akibatnya beliau semakin keras dimusuhi, disiksa, serta terusir dari negerinya, bahkan di negeri orang pun tak diterima.

Namun tak pernah sedetikpun Rasul mulia ini mengaduh dan menyesal atas dakwahnya karena hatinya selalu dihiasi baik sangka kepada Rabb-nya ‘Azza wa Jalla. Inilah skenario Allah untuk mendidik manusia paling mulia.. Namun kondisi maha sakit itu betul-betul membuat hati manusia paling tangguh ini bergemuruh, beliau pun berdoa mengetuk pintu langit..

اللهم إليك أشكو ضعف قوتي, و قلة حيلتي, و هواني على الناس..
يا أرحم الراحمين, أنت رب المستضعفين, و أنت ربي..
إلى من تكلني, إلى بعيد يتجهمني, أم إلى عدو ملكته إمري..
إن لم يكن بك علي غضب فلا أبالي, و لكن عافيتك هي اوسع لي..
أعوذ بنور وجهك الذي اشرقت له الظلمات, و صلح عليه أمر الدنيا و الآخرة..
من أن تنزل بي غضبك, أو تحل علي سخطك..
لك العتبى حتى ترضى, و لا حولى و لا قوة إلا بك..

Ya Allah, hanya kepada-Mu lah aku mengadukan kelemahan diriku, kurangnya dayaku, dan kehinaanku dihadapan manusia..
Wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Engkaulah Tuhan orang-orang yang tertindas, Engkaulah Tuhanku..
Kepada siapakah Kau serahkan diriku.. Kepada orang jauh yang akan mendzalimiku, ataukah kepada musuh hingga Kau kuasakan mereka atas urusanku..
Andai ini bukan karena Engkau murka kepadaku maka aku tak akan peduli, akan tetapi keselamatan dari-Mu akan lebih melapangkan hatiku..
Aku berlindung dengan cahaya wajah-Mu yang telah menerangi segala kegelapan, serta menjadi baik dengannyasegala urusan dunia dan akhirat..
(aku berlindung) dari turunnya kemarahan-Mu kepadaku, atau berlakunya kemurkaan-Mu keatasku..
Hak-Mu lah segala cela -atasku- hingga Engaku ridha, sungguh tidak ada daya dan tidak ada upaya kecuali dengan-Mu..

Doa manusia paling mulia ini Allah dengar (dan Dia Maha Mendengar), lalu diutuslah malaikat penjaga gunung menawarkan kepada Rasulullah, bagaimanakalau penduduk Thaif ditimpakan saja dengan bukit-bukit kota Mekkah. Agar sekalian mereka musnah sebagaimana musnahnya kaum-kaum kafir dari umat terdahulu.. Kaum ‘Aad, Tsamud, Aikah, yang telah diadzab Allah karena mendustakan serta berbuat kurang ajar terhadap para Rasul..

Bila kita ada di posisi ini, sangat manusiawi apabila kita menjawab, “Iya”.. Sekali lagi, sangat manusiawi bila kita mengiyakan tawaran malaikat penjaga gunung itu.. Toh, para nabi sebelum Rasulullah juga banyak yang memanjatkan doa kepada Allah agar kaumnya dimusnahkan saja dari muka bumi.. Ini bukanlah usaha balas dendam, tapi sebuah logika sederhana: Musnahkan mereka agar tidak menyebarkan fitnahdan kekafiran di muka bumi ini..

Namun apa jawaban baginda Rasul kita Shallallahu ‘alaihi wasallam..?? Ini sebuah jawaban yang terlihat sederhana namun menghujam jauh ke dasar hati, sebuah jawaban yang akan membuat air mata menitik bila dibandingkan dengan segala kejahatan yang telah beliau terima.. Sebuah jawaban yang membuat diri terenyuh dan sulit melontarkan dengan kata-kata..

“Biarkanlah mereka, semoga nanti akan muncul dari keturunan mereka orang-orang yang akan Menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya.”

Allahu Akbar, inilah keistimewaan Nabi kita: Harapan.. Disaat Nabi-Nabi lain berada dalam kondisi yang sama namun lebih memilih untuk mendoakan kebinasaan kaumnya, maka Rasulullah lebih memilih untuk berharap dan berdoa kepada Allah agar menyelamatkan mereka dari pekat kekafiran..

Dan sahabat, karena berkah doa beliau yang terdzalimi itulah kota Thaif menjadi salah satu kota yang teguh memeluk Islam pasca wafatnya Rasulullah. Padahal saat itu kota-kota lain banyak yang memilih untuk murtad dan melawan Khalifah baru saat itu, Abu Bakar Ash-Shiddiq..

Inilah Cinta..!! tak sekedar cinta syahwat semata yang hanya fatamorgana, tidak juga cinta orang tua kepada anaknya, yang pada hari kiamat tak akan tersisa lagi sesuatupun yang bisa disebut darinya.. Namun ini adalah cinta seorang Nabi terhadap umatnya yang kan terus kekal hingga hari akhir zaman.. Hingga raga berpisah dari nyawa beliau masih sempat berucap, “Umatku.. Umatku.. Umatku..”

Cinta macam apakah ini yang telah menguatkan manusia biasa seperti beliau, tak seperti cinta manusia sekarang yang lebih sering membuat galau.. Inilah cinta, karena cinta itu menguatkan bukannya melemahkan..!!

Dan kita harus selalu ingat selalu, bagaimana Allah letakkan ujian berat ini pada akhir periode stagnansi dakwah di Mekkah, dimana setelah ujian berat ini Allah datangkan pertolongan secara bertubi-tubi sebagaimana datangnya ujian sebelum itu..

Dimulai dengan datangnya Addas, seorang nashrani yang menemui beliau di sudut kota Thaif membawakan buah-buah anggur kepada Rasulullah untuk meringankan kesusahannya pasca dilempari batu oleh anak-anak kota Thaif. Addas menyadari bahwa yang dihadapinya adalah seorang Nabi, maka beliau mencium keningnya yang penuh berkah.. Inilah sebuah penghargaan pertama yang beliau terima setelahnya..

Tak berhenti sampai disitu, ketika Rasulullah sedang singgah di suatu lembah beliau didatangi oleh rombongan jin yang mencuri dengar bacaan ayat-ayat Qur’an. Jin-jin tersebut akhirnyamasuk islam, tak berhenti sampai disitu bahkan mereka langsung menjadi Da’i yang ikut menyeru kepada Islam seketika itu juga.

{Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.}
(QS. Al-Ahqaf: 29)

Disusul kemudian dengan adanya perlindungan dari Muth’im bin ‘Ady, seorang yang saat itu masih Muyrik kepada Rasulullah untuk dapat kembali memasuki kota Mekkah dengan aman. Akhirnya Rasulullah bisa kembali berdakwah di kota Mekkah.. Tak berhenti sampai disana, Allah masih memberikan sebuah kejutan spesial untuk beliau dengan meng-Isra’ dan me-mi’rajkan beliau, dari kota Mekkah ke Baitul Maqdis, Al-Aqsha di Palestina, lalu kemudian naik ke sidratul muntaha.

Dalam bahasa kita, Isra’ dan Mi’raj ini merupakan sebuah piknik spiritual yang begitu besar nilainya bagi Rasulullah. Melihat berlapis-lapis langit, menemui nabi-nabi terdahulu, dan pada puncaknya beliau diangkat ke Baitul Ma’mur untuk langsung menerima perintah shalat lima waktu dari Allah ‘Azza wa Jalla.

Dan pada akhirnya ‘hadiah’ pasca ujian berat di kota Thaif itu ditutup dengan munculnya orang-orang kota Yatsrib yang saat itu berhaji ke kota Mekkah.. Jalan dakwah pun mulai terbuka lebar, puluhan orang Yatsrib memeluk Islam, yang kemudian disusul dengan pengutusan seorang Duta untuk mendakwahkkan Islam disana, Mush’ab bin Umair..

Tak hanya mampu memikat orang-orangnya, bahkan kota Yatsrib sendiri pun akhirnya luluh dalam harmoni dakwah seorang Mush’ab bin Umair.. Inilah dia seorang Da’i muslim yang mampu menakhlukan satu kota dengan satu kata: Cinta..

Inilah awal kebangkitan, perubahan alur sejarah yang saat itu masih dikuasai oleh tangan-tangan kekafiran hingga berangsur dipegang oleh kaum muslimin..

Inilah dakwah..

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami dari (kejahatan) orang-orang kafir".
 
Oleh: Darmadi Didik
Asal: Balikpapan
Mahasiswa Mahad Aly An-Nuaimy Angkatan 5