Selamat Datang di Web Jendela Keluarga Aris Nurkholis - Ratih Kusuma Wardani

Jendela Keluarga: Mewujudkan Keluarga Islami

Keluarga muslim adalah keluarga yang dibangun atas dasar nilai-nilai keislaman, Setiap anggota keluarga komintmen terhadap nilai-nilai keislaman. Sehingga keluarga menjadi tauladan dan lebih dari itu keluarga menjadi pusat dakwah Islam.

Merajut Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah

Keluarga sakinah adalah keluarga yang semua anggota keluarganya merasakan cinta kasih, keamanan, ketentraman, perlindungan, bahagia, keberkahan, terhormat, dihargai, dipercaya dan dirahmati oleh Allah SWT.

Cinta Tanpa Syarat

Ketika suami dan isteri sudah menetapkan “cinta tanpa syarat” dan saling memahami, maka perbedaan dan pertengkaran tidak membesar menjadi konflik yang merusakkan kebahagiaan keluarga.

Cinta Tidak Harus Dengan Kata

Mencintai dengan sederhana, adalah mencintai “dengan kata yang tak sempat diucapkan” dan “dengan isyarat yang tak sempat disampaikan”.

Komunikasi dan Interaksi Penuh Cinta

Hal yang sangat vital perannya dalam menjaga keharmonisan rumah tangga adalah interaksi dan komunikasi yang sehat, komunikasi yang indah dan melegakan serta komunikasi penuh cinta antara seluruh anggotanya.

Thursday, December 12, 2013

Sikap Menghadapi Ujian



Sikap Menghadapi Ujian


ustad Hilmi Aminuddin, Lc.



Situasi yang kita hadapi sekarang adalah mata rantai dari ujian-ujian dakwah sebelumnya. Adalah sunatullah bahwa akan ada terus rekayasa untuk mengkerdilkan dakwah. Namun yang penting adalah bagaimana kemampuan kita untuk membuktikan dengan kerja nyata.

Kita sebagai dai dan daiyah diperintahkan oleh Allah SWT jika menghadapi sesuatu yang sulit, yang menghimpit, cepat kembali kepada Allah (fafirruu ilallah..).

Kemudian selesaikan dengan mentadabburi konsep Allah. “Afala yatadabbarunal Qur’an am ‘ala quluubin aqfaluha.”

Dari tadabur ayat-ayat Allah ini, maka dalam menghadapi berbagai masalah, ancaman dan makar, maka kita harus memiliki bekalan-bekalan yakni:

(1) Atsbatu mauqifan (menjadi orang yang paling teguh pendirian/paling kokoh sikapnya)

   At-Tsabat (keteguhan) adalah tsamratus shabr (buah dari kesabaran).
   Famaa wahanuu lima ashobahum fii sabiilillahi waaa dhoufu wamastakanuu…
   “…mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah. Allah menyukai orang-orang yang sabar…” (3:146)
   Keteguhan itu membuat kita tenang, rasional, obyektif dan mendatangkan kepercayaan Allah untuk memberikan kemenangan kepada kita.
   Keteguhan sikap kadang-kadang menimbulkan kekerasan, oleh karenanya perlu diimbangi dengan yang kedua.

(2) Arhabu shadran (paling berlapang dada)

   Bukan paling banyak mengelus dada.
   Silakan bicara tetapi silakan buktikan.
   Jika tidak ada lapang dada akan timbul kekakuan.

(3) A’maqu fikran (pemikiran yang mendalam)

   Mendalami apa yang terjadi.
   Jangan terlarut pada fenomena, tetapi lihatlah ada apa di balik fenomena tsb.
   Ketika kita merespon pun akan objektif.
   Respon-respon kita objektif, terukur, mutawazin (seimbang).
   Pemikiran yang mendalam kadang-kadang membuat kita terjebak pada hal yang sektoral, maka harus segera diimbangi pula dengan yang bekal keempat:

(4) Ausa’u nazharan (pandangan yang luas)

   Temuan sektoral perlu dicari.

(5) Ansyathu amalan (paling giat dalam bekerja)

   Sambil merespon sesuai dengan kebutuhan tetap kita harus giat bekerja.
   Orang-orang tertentu saja yang menangani, selebihnya harus terus bergerak dalam kerangka amal jamai. Energi kita harus prioritas untuk membangun negeri.
   Bekerja untuk Indonesia di segala sektor, struktur sampai tingkat desa, dan kader-kader yang mendapat amanah di pemerintahan. Fokuskan semua bekerja.

(6) Ashlabu tanzhiman (paling kokoh strukturnya)

   Kita jamaah manusia, ada kekurangan, ada kesalahan. Kita harus rajin membersihkannya. Seorang muslim ibarat orang yang tinggal di pinggir sungai dan mandi lima kali sehari. Jika sudah begitu, pertanyaannya: “Masih adakah daki-daki kita?”
   Allah berfirman “wa qul jaal haq wa zahaqal bathil”. Secara fitrah jika al Haq muncul, maka kebatilan akan lenyap, oleh karena itu teruslah hadirkan al Haq dan mobilisir potensi kebaikan. Jika kita lengah mendzohirkan al-haq maka kebatilan yang tadinya marjinal akan tampil dan al-haq terbengkalai.
   Hidup berjamaah adalah untuk memobilisir potensi-potensi kebaikan.

(7) Aktsaru naf’an (paling banyak manfaatnya)

   Khoirunnas anfa’uhum linnas.
   Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.
   Buktikan bahwa jamaah ini banyak manfaatnya sehingga berhak mendatangkan pertolongan Allah dan pertolongan kaum Mukminin.

Jika tujuh hal itu dilakukan untuk menghadapi tantangan dan rekayasa, insya Allah dakwah ini akan semakin kokoh dan semakin diterima untuk menghadirkan kebajikan-kebajikan yang diharapkan oleh seluruh bangsa.

Biaya-biaya KPR Dapat di Nego

Biaya KPR yang Dapat di Nego


Jendela-Keluarga. Biaya kredit kepemilikan rumah (KPR) sering jadi momok ketika mengambil rumah secara kredit. Jumlahnya tidak kecil dan harus dibayar dimuka. Namun, biaya KPR sebenarnya ada yang bisa di nego. Apa saja biaya KPR yang bisa di nego?



Jenis Biaya KPR (Kredit Kepemilikan Rumah)

Secara umum, biaya KPR terdiri atas sebagai berikut:
  1. Uang Muka Pembayaran (DP) Rumah
  2. Biaya Notaris dan Pengurusan Sertifikat dan Surat – Surat
  3. Biaya Provisi dan Administrasi
  4. Biaya Premi Asuransi Kebakaran
  5. Biaya Premi Asuransi Jiwa
  6. Biaya Roya
Mari kita lihat satu persatu – satu.

1. Uang Muka KPR

Uang muka adalah porsi self-financing dalam KPR. Bank tidak membiayai 100% nilai rumah yang dibeli. Uang muka harus sudah dibayarkan sebelum anda bisa mengajukan kredit. Bukti bahwa anda punya kemampuan keuangan. Tidak seperti dulu lagi dimana bank menentukan sendiri jumlah uang muka. Sekarang Bank Indonesia (BI) mengatur uang muka minimum sebesar, yaitu 20% sampai 30% dari nilai rumah yang akan dibiayai.

Boleh dikatakan uang muka minimum tidak bisa di nego. Namun, BI tidak menetapkan persyaratan uang muka minimum untuk semua jenis kredit rumah. Ada jenis kredit yang nilai uang mukanya bisa lebih rendah dari 30%. Bisa ditanyakan ke bank, jenis kredit apa yang uang muka bisa lebih rendah dari ketentuan minimum 30%. Uang muka 20% biasanya untuk tipe rumah di bawah tipe 70. Sedangkan uang muka 30% biasanya untuk tipe rumah di atas 70.

2. Biaya Notaris KPR

Biaya ini adalah jasa kepada notaris dan pihak terkait dalam pengurusan surat – surat terkait kepemilikan tanah. Misalnya, pengecekan keabsahan sertifikat,  balik nama sertifikat, pemasangan hak tanggungan dan lain – lain.

Jumlahnya sangat tergantung dari tarif jasa yang diberikan oleh notaris. Tidak ada standard disini. Ketika mengambil KPR sebesar 200 juta rupiah, saya harus membayar biaya notaris sekitar 2 jutaan rupiah. Karena tidak ada tarif standard, ini peluang melakukan negosiasi dengan notaris. anda bisa meminta diskon ke notaris. Pengalaman saya, notaris mau memberikan potongan, meskipun jumlahnya kecil.

Anda bisa membandingkan tarif jasa antara beberapa notaris yang sudah ditunjuk oleh bank. Jangan khawatir soal kualitas notaris karena notaris yang sudah masuk daftar di bank sudah diseleksi secara ketat oleh bank, sehingga kualitasnya bisa diandalkan.

3. Biaya Provisi dan Administrasi KPR

Ini biaya yang paling sering diberikan potongan atau tarif promosi oleh bank. Dari waktu ke waktu bank memberika diskon untuk biaya ini. Bahkan jika tidak ada program diskon pun, anda bisa minta keringanan biaya provisi kepada bank. Namun, karena jumlahnya tidak terlalu besar, biaya ini porsinya kecil dalam komponen biaya KPR

4. Biaya Premi Asuransi Kebakaran KPR

Bank wajib melindungi nilai jaminan rumah dari risiko kebakaran. Untuk itu, jaminan perlu diproteksi dengan asuransi kebakaran sampai masa kredit selesai.

Debitur harus membayar premi asuransi kebakaran. Namun, jika terjadi kebakaran, ganti rugi akan dibayarkan oleh asuransi kepada bank. Di dalam polis asuransi disebutkan posisi bank sebagai pihak yang akan menerima ganti rugi. Premi asuransi kebakaran termasuk yang sulit untuk ditawar. Umumnya, premi ini sudah tetap dari perusahaan asuransi.

Selain itu, jika anda ingin melakukan negosiasi, prosesnya agak ribet karena tidak bisa berhubungan langsung dengan perusahaan asuransi tetapi harus melalui bank. Prosesnya menjadi lebih panjang dan lebih lama. Kabar baiknya. Premi asuransi kebakaran tidaklah mahal. Rumah saya yang nilai kreditnya sekitar 200 juta rupiah, premi asuransi kebakaran hanya sekitar Rp. 450.000,00.

5. Biaya Premi Asuransi Jiwa KPR

Asuransi jiwa dibutuhkan untuk memproteksi baik bank maupun keluarga kreditur. Jika kreditur meninggal dunia, asuransi akan melunasi sisa pinjaman.

Premi asuransi jiwa dibayar oleh kreditur. Premi asuransi jiwa tidak murah dan nilainya sangat tergantung umur dan kondisi kesehatan kreditur. Makin tua umur anda, makin mahal premi asuransi jiwa. Dengan kredit  Rp 200 juta rupiah, saya harus membayar premi sebesar  Rp 750.000,- untuk perlindungan asuransi jiwa selama masa kredit.

Namun, ketentuan kreditur wajib memiliki asuransi jiwa bukanlah sesuatu yang seragam. Beberapa bank mewajibkan, tetapi ada bank yang tidak mewajibakan kreditur memiliki asuransi jiwa. Kenapa ada bank yang tidak mewajibkan? Ada beberapa alasan.

Pertama, jaminan bisa dijual saat kreditur meninggal. Kedua, keluarga kreditur bisa meneruskan kredit tersebut. Ketiga, kredit bisa diambil alih oleh kreditur lain yang ingin melanjutkan kredit rumah tersebut.
Jika, anda merasa biaya premi asuransi jiwa besar, bisa meminta diskon ke pihak asuransi melalui bank. Tetapi, diskon premi asuransi jiwa biasanya tidak mudah.

Seperti asuransi kebakaran, anda berhubungan secara tidak langsung dengan perusahaan asuransi jiwa, sehingga prosesnya butuh waktu dan agak berbelit-belit. Atau, anda bisa mencari bank yang tidak mewajibkan asuransi jiwa. Inilah soal biaya KPR. Selain mempersiapkan dana, anda perlu pula bernegosiasi dengan bank untuk mendapatkan biaya KPR yang lebih rendah. Selamat mencoba dan semoga berguna. By. Aris Nurkholis

Sumber: www.duwitmu.com

Sunday, November 17, 2013

Foto-Foto Q

FOTO-FOTO Q

Aris Nurkholis, S.Pd.Si
(Foto waktu kuliah S1 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

Foto Musywil IHAMAFI
(Foto ini ketika acara musyawarah wilayah Ikatan Himpunan Mahasiswa Fisika Indonesia
di Fakultas MIPA UNS Surakarta tahun 2008) 

(Dari Kiri-kanan: Saya, Akh fatur, Akh Agus dan Akh Endra)
(Pas ngisi acara Outbond temen-temen BEM KUI di Pantai Depok)

Sunday, November 10, 2013

MODEL PEMBELAJARAN KARYA WISATA



A.    Pengertian karyawisata
Karyawisata dapat dikatakan sebagai kegiatan perjalanan atau kunjungan lapangan adalahsuatu perjalanan oleh sekelompok orang ke tempat yang jauh dari lingkungan normal. Tujuan perjalanan biasanya pengamatan untuk pendidikan, non-eksperimental penelitian atauuntuk memberikan pengalaman siswa di luar kegiatan sehari-hari mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati subjek dalam keadaan alami dan mungkin mengumpulkan sampel.Dalam budaya Barat orang pertama menemukan metode ini selama bertahun-tahun sekolahketika kelas sekolah diambil pada perjalanan untuk mengunjungi geologis atau geografis fitur lanskap, misalnya. Sebagian besar penelitian awal ke dalam ilmu-ilmu alam adalah formulir ini.Charles Darwin merupakan contoh penting dari seseorang yang telah berkontribusi untuk ilmu pengetahuan melalui penggunaan field trip.Untuk mengurangi resiko dan pengeluaran tersebut, sebagian besar sistem sekolahsekararng memiliki prosedur kunjungan resmi yang menganggap seluruh perjalanan dariestimasi, persetujuan dan penjadwalan melalui perencanaan perjalanan yang sebenarnya dan pasca-kegiatan perjalanan.

B.     Metode Karyawisata menurut beberapa ahli
1.      Menurut Roestiyah (2001)
karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannyadengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya.
2.      Menurut checep (2008)
Metode karyawisata atau widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswamempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungansebagai sumber belajar, dapat merangsang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luasdan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisatamemerlukan waktu yang panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
3.      menurut Mulyasa (2005)
Metode field trip atau karya wisata merupakan suatu perjalanan atau pesiar yangdilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipunkarya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikandapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalamantentang dunia luar.
4.      Menurut Djamarah (2002).
teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari ataumenyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak istilah yang dipergunakan padametode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya. Karya wisataada yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.

C.    Metode karyawisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan pesertadidik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. Banyak istilah yangdipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya.Metode karya wisata dalam waktu pelaksanaanya ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.Contohnya seperti karyawisata ke museum terdekat yang ada di kota itu sendiri yang hanyamemerlukan waktu yang singkat. Sedangkan karya wisata yang pelaksanaanya dalam waktuyang panjang seperti karyawisata keluar provinsi, kabupaten, atau kota lain.Sebagai manajer kelas, guru dituntut menggunakan berbagai metode dalam menjalankan pembelajaran. penggunaan ragam metode pembelajaran memungkinkan guru membawa siswa pada suasana belajar yang sesungguhnya dan tidak hanya membawa siswa ke dalam ''suasanadiajar belaka''.Karya wisata mengandung muatan belajar-mengajar, tidak sekadar keluar kelas untuk bersenang-senang.Bila kita cermati, hampir seluruh sekolah, mulai tingkat dasar sampai pendidikan tinggi,memasukkan karya wisata sebagai salah satu kegiatan tahunan. Program tahunan itu sangatdisukai siswa dan guru. Sebab, mereka bisa sejenak terbebas dari kegiatan rutin belajar-mengajar yang kadang membosankan. Namun, terkadang karya wisata hanya jadi wadah untuk bersenang-senang, belanja, menikmatihal-hal baru, dan hal-hal lain di luar konteks belajar-mengajar. Berdasar pengamatan penulisselama menjadi siswa dan guru, karya wisata yang dilaksanakan sekolah belum mencerminkan penerapan metode pembelajaran karya wisata yang efektif.Saat pelaksanaan karya wisata, guru maupun siswa hanya berperan sebagai pelaku perjalanan wisata (turis). Dengan biaya yang biasanya tidak murah, seharusnya guru bisamemanfaatkan karya wisata sebagai media pembelajaran, berkaitan dengan objek yangdikunjungi selama karya wisata.Untuk mengoptimalkan karya wisata, guru seharusnya
merancang apa saja yang mestidilakukan sebelum, selama, dan setelah karya wisata. Optimalisasi karya wisata tersebutmungkin terkesan serius dan kaku. Karena itu, guru diharapkan tetap memberi kesempatankepada siswa untuk merasakan kegiatan wisata, yaitu bersenang-senang.

D.    Tujuan teknik Karyawisata
1.      Dengan melaksanakan karya wisata diharapkan siswa dapat memperoleh pengalamanlangsung dari obyek yang dilihatnya.
2.      Dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanya jawabmungkin dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yangdihadapinya dalam pelajaran, ataupun pengetahuan umum.
3.      Juga mereka bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya,agar nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa mata pelajaran.

E.     Langkah – langkah dalam Metode karyawisata
Dengan metode karyawisata, guru mengajak siswa ke suatu tempat (objek) tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di sekolah. Berbeda dengan darmawisata, disini para siswa sekedar pergi ke suatu tempat untuk rekreasi. Metode karyawisata berguna bagisiswa untuk membantu mereka memahami kehidupan ril dalam lingkungan beserta segalamasalahnya . Misalnya, siswa diajak ke museum, kantor, percetakan, bank, pengadilan, atau kesuatu tempat yang mengandung nilai sejarah/kebudayaan tertentu.Agar penggunaan teknik karya wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlumemeperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Persiapan
Dalam merencanakan tujuan karyawisata, guru perlu menetapkan tujuan pembelajarandengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yangakan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yangmasak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok,serta mengirim utusanUntuk menetapkan tujuan ini ditunjuk suatu panitia dibawah bimbingan guru, untuk mengadakan survei ke obyek yang dituju.Dalam kunjungan pendahuluan ini sudah harus diperoleh data tentang objek antara laintentang lokasi, aspek-aspek yang dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan dan biaya transportasi, bila objek yang dituju jauh. dimana.
2.      Perencanaan
Hasil kunjungan pendahuluan (survei) dibicarakan bersama dalam rangka menyusun perencanaan yang meliputi: tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan,jenisobjek sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa.
a.       Dibentuk panitia secara lengkap, termasuk ketua tiap kelompok/seksi.
b.      Menentukan metode mengumpulkan data, mungkin berwujud wawancara, pengamatan langsung, dokumentasi.
c.       Penyusunan acara selama karyawisata berlangsung.Kepada para siswa harus ditanamkan disiplin dalam mentaati jadwal yang telahdirencanakan sehingga pelaksanaan berjalan lancar sesuai dengan rencana.
d.      Mengurus perizinan.
e.       Menentukan biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan yang diperlukan.
3.      Pelaksanaan
Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam rencanakunjungan, sedangkan guru mengawasi, membimbing, bila perlu menegur sekiranya ada siswayang kurang mentaati tata tertib sesuai acara. Pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya,  serta memberi petunjuk bila perlu.
4.      Pembuatan laporan Akhir karya wisata,
pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasilkarya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindak lanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, sertaalat-alat lain dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata ditulis dalam bentuk laporan yang formatnya telah disepakati bersama.
 
     Menurut Mulyasa Sebelum karya wisata digunakan dan dikembangkan sebagai metode pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:

a)      Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar mengajar.

b)      Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah.

c)      Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai-nilai paedagogis.

d)     Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, apakah sumber-sumber belajar dalam karyawisata menunjang dan sesuai dengan tuntutan kurikulum, jika ya, karya wisata dapatdilaksanakan.

e)      Membuat dan mengembangkan program karya wisata secara logis, dan sistematis.

f)       Melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, denganmemperhatikan tujuan pembelajaran, materi pelajaran, efek pembelajaran, serta iklim yangkondusif.

g)      Menganalisis apakah tujuan karya wisata telah tercapai atau tidak, apakah terdapat kesulitan-kesulitan perjalanan atau kunjungan, memberikan surat ucapan terima kasih kepada merekayang telah me mbantu, membuat laporan karyawisata dan catatan untuk bahankarya wisata yang akan datang.